Madiun (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madiun melakukan pengiriman perdana di tahun 2017 beras Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) hasil produksi petani setempat ke Toko Tani Indonesia (TTI) di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Pengiriman beras PUPM perdana tersebut dilepas langsung oleh Bupati Madiun Muhtarom didampingi oleh anggota Forkopimda, Sekda, Kepala OPD dan Camat dengan disaksikan oleh penurus dan anggota gabungan kelompok tani (gapoktan) Kabupaten Madiun di halaman Pusat Pemerintahan Kabupaten Madiun di Mejayan, Senin.

Bupati Madiun Muhtarom mengatakan, pengiriman beras PUPM kali ini sebagai kelanjutan pengiriman beras tahun 2016. Hal itu menyusul Gapoktan Kabupaten Madiun sejak lama telah bekerja sama dengan Toko Tani Indonesia di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi dalam penyediaan beras melalui program PUPM. 

"Pengiriman beras PUPM ini terlaksana karena sebelumnya Pemkab Madiun melalui Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Madiun telah menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dengan Toko Tani Indonesia se-Jabodetabek," ujar Muhtarom di sela kegiatan tersebut. 

Karena Gapoktan Kabupaten Madiun telah konsisten dengan kerja sama tersebut, maka pada tahun 2017 ini kerja sama tersebut dilanjutkan kembali. 

"Ini merupakan bagian dari program Pemkab Madiun dalam upaya Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat dalam rangka merealisasikan Nawacita Presiden RI," kata dia.

Selain telah ada keja sama, pengiriman beras tersebut juga dikarenakan produksi beras di Kabupaten Madiun lebih dari cukup. Sesuai data, pada tahun 2016 produksi beras Kabupaten Madiun mencapai 311.000 ton dengan surplus beras lebih dari 240.000 ton.

Adapun, Pemkab Madiun dipercaya untuk menjalankan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) dengan memasok beras sebanyak 110 ton ke Toko Tani Indonesia se-Jabodetabek. Dan pada tahap kiriman perdana kali ini, jumlah beras yang dipasok mencapai sebanyak 10 ton. 

"Dengan kondisi yang demikian, Pemkab Madiun telah memberikan kontribusi riil dalam penyediaan pangan nasional. Selain itu, Kabupaten Madiun juga tidak perlu khawatir akan terjadi kelangkaan beras meskipun sebagain hasil panen dipasok ke daerah lain," ungkap Bupati. 

Pihaknya berharap, ke depan petani Kabupaten Madiun terus dapat memproduksi beras dengan maksimal sehingga mampu memenuhi kebutuhan pangan lokal dan nasional.
 
Sisi lain, petani Kabupaten Madiun juga dituntut untuk mengembangkan agrobisnis agar hasil produksi pertaniannya terus mempunyai nilai tambah. Selain itu, ia juga meminta petani untuk melakukan penanaman komoditas lain, seperti melon, cabai, tomat, dan lainnya guna menjaga stabilitas harga tanaman pangan dalam arti luas.

Seperti diketahui, Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian RI melalukan kegiatan Pengembangan Usaha Pangan Masyarakat (PUPM) melalui Toko Tani Indonesia (TTI) sejak tahun 2016. Kegiatan tersebut melibatkan gapoktan atau lembaga usaha pangan masyarakat (LUPM) untuk memasok pangan ke TTI agar harga dan stok pangan di pasaran secara nasional tetap stabil. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017