Surabaya (Antara Jatim) - Almarhum Bambang Gentolet yang meninggal dunia karena sakit di Rumah Sakit Bakti Dharma Husada (BDH) Surabaya pada Kamis (27/4) malam dikenal oleh tetangga dan teman dekatnya sebagai sosok yang ramah.
     

"Biasanya setiap saya menyapu di depan rumah, Pak Bambang selalu menyapa dengan cara memegang pundak saya. Sebagai pelawak, pak Bambang ramah kepada para tetangga," kata salah seorang tetangga dekat Bambang Gentolet, Prijanto saat pemakaman di Tempat Pemakaman Umum Babat Jerawat, Surabaya, Jumat. 

Bambang Gentolet semasa hidupnya tinggal di Jalan Manukan Tengah III Blok 61 Surabaya.

Meski demikian, ia memaklumi jika Bambang jarang ikut acara kampung seperti rapat RT karena kesibukannya sebagai seorang pelawak yang sering tampil di sana-sini. 

"Saya memaklumi kesibukan beliau. Namun yang penting bagi saya, Pak Bambang itu enak orangnya," ujarnya.

Sementara itu, saat pemakaman tidak terlihat teman-teman Bambang Gentolet ketika bergabung di Srimulat.

"Sampai sore ini, saya tidak lihat sama sekali teman-teman Srimulat dari Jakarta yang datang ke rumah duka atau ke pemakamannya," ujarnya.

Meskipun, lanjut dia, dulu sebagian besar personel Srimulat tinggal di kawasan Manukan Surabaya. 

"Hanya Pak Bambang dan Bu Karni yang masih bertahan tinggal di Manukan Surabaya. Saya sempat tanya ke Pak Bambang, kenapa kok tidak pindah ke Jakarta, jawabnya karena masih cinta dengan Surabaya," katanya.

Salah seorang personel Srimulat, Hunter Parabola mengatakan teman-teman di Srimulat di Jakarta sudah dihubungi semua. "Mereka sudah sudah dikasih kabar, dan yang datang di rumah duka Eko Londo, Mbak Vera dan Mbak Miarsi," ujarnya. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017