Surabaya (Antara Jatim) - Pengamat politik yang juga CEO The Initiative Institute Airlangga Pribadi mengakui saat ini publik menunggu partai politik tentang siapa tokoh yang dipilih untuk maju sebagai kandidat di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur.

"Sekarang partai politik belum memunculkan satupun nama kandidat dan publik sedang menunggu," ujarnya di sela rilis survei "Kubus Rubrik Pilkada Jatim" di Surabaya, Rabu.

Menurut dia, partai politik masih melihat dan menunggu perkembangan politik di Jatim, namun dengan semakin dekatnya Pilkada Jatim yang dijadwalkan Juni 2018, membuat publik masih menebak-nebak kandidat.

Sedangkan, kata dia, nama-nama yang muncul hingga sekarang belum ada satupun yang secara resmi disodorkan oleh partai politik, tetapi dimunculkan di media massa.

Beberapa nama yang disebut-sebut maju sebagai calon Gubernur dan layak menggantikan Soekarwo periode 2019-2024 itu adalah Saifullah Yusuf (Wagub Jatim), Khofifah Indar Parawansa (Mensos RI) dan Tri Rismaharini (Wali Kota Surabaya).

"Nama ketiganya juga menjadi yang tertinggi dalam survei kami, baik secara popularitas maupun elektabilitas," ucap akademisi asal Universitas Airlangga Surabaya tersebut.

Angga, sapaan akrabnya, merinci bahwa berada di peringkat pertama sampai ketiga dari segi popularitas tokoh yaitu Saifullah Yusuf (82,8 persen), Khofifah Indar Parawansa (81,4 persen) dan Tri Rismaharini (75,4 persen).

Kemudian dari segi elektabilitas, masing-masing Saifullah Yusuf (33,2 persen), Khofifah Indar Parawansa (28,3 persen), dan Tri Rismaharini (26,1 persen).

Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Demokrat Soekarwo mengaku menyetorkan beberapa nama ke DPP untuk selanjutnya dilakukan survei internal dan penjaringan oleh pusat.

"Finalnya nanti September 2017, dan nama yang diberikan ke pusat ada beberapa nama, termasuk nama-nama yang selama ini beredar di publik," kata pria yang juga Gubernur Jatim tersebut.

Begitu juga pernyataan ketua umum DPP NasDem Surya Paloh yang mengaku partainya masih tahap memantau dan segera membahas nama yang akan diberi rekomendasi setelah melalui mekanisme internal.

Ketua umum DPP Golkar Setya Novanto dalam sebuah kesempatannya berkunjung di Surabaya beberapa waktu lalu juga beranggapan hasil survei internal yang dilakukan partainya akan dijadikan pertimbangan penting.

Tak itu saja, DPW Partai Keadilan Sejahtera menegaskam belum bisa memastikan jadwal penentuan pasangan calon gubernur dan wakilnya karena memerlukan komunikasi lebih jauh, khususnya di tingkat daerah.

"Nama yang diusung diawali dari usulan dari daerah, kemudian kami tindaklanjuti untuk dilaporkan ke pusat," ujar Ketua DPW PKS Jatim Arif Hari Setiawan. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017