Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, masih memberlakukan siaga darurat bencana dengan batas waktu sampai akhir April, karena transisi musim hujan masuk musim kemarau.

"BPBD masih memberlakukan status siaga darurat bencana sampai akhir April. Perimbangannya sampai April masih turun hujan," kata Kasi Kedaruratan dan Logstik BPBD Bojonegoro MZ. Budi Mulyono, di Bojonegoro, Selasa.

Dengan demikian, lanjut dia, ancaman bencana banjir, tanah longsor dan angin kencang masih berpeluang terjadi di daerahnya.

"Ya buktinya ketinggian Bengawan Solo di hilir Jawa Timur, di Bojonegoro sekarang ini  naik disebabkan pengaruh hujan dari daerah hulu," katanya menegaskan.

Oleh karena itu, menurut dia, kesiapsiagaan menghadapi bencana banjir luapan Bengawan Solo, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang masih tetap dilakukan.

"Berbagai kebutuhan menghadapi bencana tetap kita lakukan," kata dia menegaskan.

Namun, ia mengakui persediaan sembako mulai menipis, antara lain, beras untuk korban bencana hanya tersisa 5 kuintal.

Begitu pula, lanjut dia, makanan siap saji, dan bahan makanan lainnya tidak banyak, karena sudah dimanfaatkan untuk membantu korban berbagai bencana selama musim hujan tahun ini.

"Kalau memang terjadi bencana luapan Bengawan Solo lagi ya kita akan mengambil beras cadangan di bulog untuk bencana 100 ton," ucapnya.

Sesuai prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), lanjut dia, di wilayahnya masuk kemarau Mei dasarian II.

Petugas Posko Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Budi Indro Sulistyo menjelaskan kenaikan air Bengawan Solo di hilir Jawa Timur, dipengaruhi hujan dari hulu.

"Hujan deras di Ngawi dan sekitarnya, juga Jawa Tengah, dalam empat hari mengakibatkan meningkatnya air Bengawan Solo di hilir," jelas dia.

Sesuai data menyebutkan ketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro terus merangkak naik hingga mencapai 12,92 meter, Selasa pukul 12.00 WIB.

"Air masih akan terus naik, sebab ketinggian air di hulu cukup besar," katanya. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017