Bangkalan (Antara Jatim) - Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan, Jawa Timur,  menyiapkan lahan seluas 10.000 hektare untuk uji coba jagung hibrida, hasil riset perguruan tinggi itu.

Menurut Rektor UTM Dr Muh Syarif, saat ini ada enam varietas jagung hibrida yang mulai diperkenalkan UTM kepada masyarakat Madura, dari hasil penelitian Fakultas Pertanian yang diberi nama "Jagung Hibrida Madura".

Keenam varietas jagung itu masing-masing jagung madura 1, 2, 3, 4, 5, dan jagung madura 6.

"Jagung madura 1 dan 2 ini telah mendapatkan lisensi dari Kementerian Pertanian, Sedangkan untuk jagung madura 3 - 6 masih dalam proses riset multilokasi," katanya.

Syarif menjelaskan, lahan seluas 10.000 hektare yang dipersiapkan untuk pengembangan Jagung Hibrida Madura itu, tersebar di empat kabupaten, yakni di Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Kabupaten Sumenep.

Ia juga meyakinkan, bahwa jagung hasil penelitian Fakultas Pertanian UTM Bangkalan itu layak dikembangkan di Madura dan bernilai ekonomis, karena hasil produksinya jauh lebih banyak dari jagung lokal.

Jika jagung lokal yang selama ini ditanam masyarakat Madura hanya menghasilkan 2,5 ton per hektare, jagung hibrida Madura ini bisa mencapai 7 ton per hektare.

Rektor UTM Bangkalan ini lebih lanjut menjelaskan, pihaknya telah menyampaikan rencana itu kepada Pemprov Jatim dan mendukung rencana pihak UTM.

"Jadi masing-masing kabupaten di Madura ini nantinya akan disediakan lahan seluas 2.500 hektare untuk uji coba tanaman jagung hibrida Madura," katanya, menjelaskan. (*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017