Kediri (Antara Jatim) - Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar meminta anggota pramuka menjadi generasi yang bisa membuat karya, sehingga bermanfaat baik untuk pribadi, hingga lingkungan.

"Saya berpesan jadilah generasi yang bisa membuat karya, harus punya karya, yang penting karya, jika tidak bisa akan jadi generasi biasa saja," katanya saat menghadiri acara penutupan "Festival wirakarya kampung kelir pramuka" di Kelurahan Dandangan, Kecamatan Kota, Kediri, Jawa Timur, Jumat (21/4) malam. 

Ia mengaku sangat bangga dengan yang dilakukan anggota pramuka di Kota Kediri tersebut. Kampung yang awalnya kurang menarik, saat ini berubah jadi lebih cantik.

"Saya tidak pernah terbayangkan kampung kami, bisa jadi secantik itu. Ini luar biasa dan saya berterimakasih pada warga dukungannya dan diizinkan berkarya," ujarnya.

Ia mengatakan yang dilakukan aggota pramuka tersebut bagian dari menorehkan sejarah. Hal itu sesuai dengan tujuan pramuka, berkarya untuk bangsa.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur, sekaligus  Ketua Kwarda Pramuka Saifullah Yusuf yang juga hadir dalam acara itu meminta pramuka untuk selalu mengajarkan agar cinta lingkungan, dengan harapan ikut menciptakan suasana yang bersih dan sehat.

"Di pramuka ada penyuluhan hidup bersih dan sehat. Ada tiga hal penting, akses air bersih, sanitasi dan gizi yang baik," ucapnya.

Ia juga mengatakan, di pramuka juga mendukung untuk program rumah layak huni. Di rumah itu, tidak harus besar secara ukuran, melainkan terdapat ventilasi, sehingga cahaya bisa masuk dengan baik. Dengan itu, tentunya bisa menjadi rumah yang sehat dan layak huni.

Ia juga menambahkan, pramuka juga tidak enggan untuk melakukan perbaikan, menjadikan kampung lebih indah, bersih, aman, dan sehat.

Selain itu di pramuka juga diajarkan untuk deteksi dini masalah sosial di lingkungan. Jangan sampai ada tetangga yang tidak bisa makan, warga lainnya tidak tahu. Termasuk, jika ada orang baru yang mencurigakan bisa melapor ke pihak berwajib. 

"Ini upaya untuk membumikan pramuka jadi milik rakyat. Pramuka ini bukan milik Wali Kota, Wakil Gubernur, tapi pramuka ini milik Indonesia. Pramuka itu gembira, tapi juga terampil, suka menolong, cerdas dan peduli lingkungan," ujarnya, menjelaskan.

Gus Ipul juga merasa bangga dengan yang sudah dilakukan anggota pramuka di Kota Kediri, dengan mengecat rumah penduduk. Hal itu dilakukan di Kelurahan Dandangan, Kecamatan Kota, Kediri, dan ternyata kampung itu menjadi lebih indah.

Ia pun optimistis dengan langkah yang dilakukan anggota pramuka itu, ke depannya justru bisa jadi destinasi wisata baru bagi daerah.

Kegiatan pramuka di Kota Kediri merupakan rangkaian acara di Jatim. Di Kota Kediri, diikuti 1.000 anggota pramuka utusan dari Kabupaten/Kota Kediri dan sekitarnya, yaitu Kabupaten/Kota Blitar, Kediri, serta Tulungagung.

Setelah dari Kediri, kegiatan serupa akan diselenggarakan di Bojonegoro, Gresik, Probolinggo, serta Sumenepe, dan untuk penutupan di Sidoarjo. Kegiatan ini secara total diikuti 11 ribu peserta.

Program yang dilakukan dengan pengecatan fasilitas umum dan rumah warga. Nantinya, dari zona-zona itu, akan dipilih 16 besar di tingkat Jatim dan berhak mendapatkan penghargaan berkunjung ke Korea Selatan. 

Selain pengecatan, di gerakan pramuka juga mengupayakan membuat program pembuatan lubang biopori. Dengan itu, sama dengan menabung air untuk masa depan semua.

Dalam penutupan itu, selain pemberian penghargaan pada anggota pramuka yang berprestasi, juga pertunjukan grup musik Letto. (*)
Video oleh: Asmaul Chusna

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017