Pasuruan (Antara Jatim) - Kepala Kepolisia Resor Pasuruan Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP), Muhammad Aldian menyatakan korban yang meninggal dunia akibat terkena serangan jantung bukan terkena petir.

"Diduga satu korban yang meninggal itu kaget akibat suara petir yang cukup keras. Bukan terkena petir secara langsung, karena kondisi badannya tidak gosong seperti kebanyakan orang yang meninggal terkena petir," katanya saat dikonfirmasi melalui telepon Jumat malam.

Ia mengemukakan, saat ini pihaknya sudah menghubungi keluarga terkait dengan kejadian ini dan korban juga sudah dibawa ke Rumah Sakit Porong.

"Korban sudah dibawa Rumah Sakit Porong untuk tindakan lanjutan. Silahkan menghubungi Kapolsek Prigen yang saat ini ada di lokasi," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Sektor Prigen, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Baktiono Hendriyanto mengatakan, korban yang meninggal itu perempuan berusia sekitar 34 tahun.

"Info awal korban atas nama Mariana warga Buduran Sidoarjo. Nanti saya infokan lebih lanjut karena saat ini saya dalam tahap serah terima jenazah di Rumah Sakit Porong," katanya.

Ia mengatakan, saat ini pihaknya juga sudah memeriksa koordinator kegiatan terkait dengan kejadian ini untuk dimintai keterangan lebih lanjut.

"Kejadian sekitar pukul 16.00 WIB. Untuk hasilnya kami masih belum tahu karena pemeriksaan masih dilakukan," ujarnya.

Sebelumnya, beredar kabar jika PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) Surabaya menggelar "outbond" Leadership Manajemen Training (LMT) acara untuk calon atasan di Prigen Pasuruan. Dalam kegiatan tersebut saat berada di tenda makan terjadi sambaran petir dan diduga mengakibatkan satu orang meninggal dunia.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017