Madiun (Antara Jatim) - PT INKA Multi Solusi (IMS) selaku anak perusahaan dari PT Industri Kereta Api (INKA) menargetkan perolehan penjualan mencapai hingga Rp1 triliun pada tahun 2017.
     
Direktur Utama PT IMS Edi Winarno di sela kegiatan peluncuran "workshop" baru PT IMS di Desa Bagi, Kecamatan Madiun, Kabupaten Madiun, Selasa, menyatakan optimistis target tersebut bisa tercapai seiring tingginya kebutuhan pembuatan kereta dan komponen otomotif lainnya guna mendukung penyediaan moda transportasi massal.
     
"Saya yakin dengan target tersebut, sebab rencana kerja perusahan (RKP) PT IMS pada tahun ini saja sudah lebih dari Rp1 triliun," ujar Edi kepada wartawan.
     
Menurut dia, dari penjualan Rp1 triliun itu, sebanyak Rp615 miliar di antaranya disumbang dari PT IMS, sedangkan sisanya sebesar Rp385 miliar diperoleh dari tiga anak usaha dari PT IMS. Yakni PT IMS Service (IMMS), PT IMS Trading (IMST), dan PT IMS Consulting (IMSC). 
     
Pihaknya berani membidik target tinggi, mengingat perolehan penjualan tahun 2016 tergolong lumayan. Ia mengatakan, penjualan konsolidasi tahun 2016 yang diperoleh gabungan antara PT IMS, PT IMSS, dan PT IMST mencapai Rp450 miliar.
     
"Dari jumlah tersebut, penjualan dari PT IMS induk saja sudah mencapai Rp290 miliar. Sisanya dari PT IMST dan PT IMSS," kata dia.
     
Guna mencapai target tersebut, sebagai perusahaan manufaktur, pihaknya akan mengoptimalkan kinerja PT IMS dan anak usahanya dalam mendukung produksi PT INKA (Persero) sebagai induk perusahaan.
     
"Sejauh ini, yakni hampir 100 persen pesanan kami masih dari PT INKA. Namun target kami pada tiga tahun mendatang, pesanan dari luar PT INKA sudah dapat masuk," terangnya.
     
Hal itu mulai ditunjukkan dengan adanya kerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB), dimana PT IMS telah menyediakan alat-alat "trasporter" untuk perkebunan setempat. Selain itu, PT IMS juga telah memiliki kemampuan membuat komponen otomatif, sehingga tidak hanya berorietasi pada kereta api, namun juga bus.
     
Sisi lain, keberadaan pabrik atau "workshop" baru juga dinilai dapat memberikan stimulasi positif bagi para SDM PT IMS untuk meningkatkan kinerja dan produksinya.   
     
Adapun, pabrik baru PT IMS tersebut dibangun di atas lahan yang telah menjadi milik sendiri seluas 11.000 meter persegi. Sebelumnya, selama ini PT IMS menyewa lahan dan bangunan di sejumah tempat di wilayah Kota dan Kabupaten Madiun sebagai tempat kerjanya. Di antaranya di Jalan Diponegoro Kota Madiun, di Jiwan dan Muneng Kabupaten Madiun. 
     
Sementara, Bupati Madiun Muhtarom menyambut baik adanya investasi pabrik baru oleh PT INKA dan anak usahanya, PT IMS di wilayahnya. Sebab, hal itu akan memberikan multiefek bagi perkembangan ekonomi di Kabupaten Madiun.
     
"Salah satu dampak nyatanya adalah terbukanya kesempatan kerja bagi lulusan sekolah kejuruan untuk bekerja di PT INKA Holding. Sehingga mengurangi pengangguran," kata Bupati Muhtarom.
     
Sesuai data, sejauh ini jumlah karyawan di PT INKA (Persero) dan anak usahanya mencapai 4.000 orang. Jumlah tersebut hampir sebagian besar berasal dari Madiun, baik kota maupun kabupaten. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017