Surabaya (Antara Jatim) - Badan Standardisasi Nasional (BSN) mengajak perusahaan atau industri di wilayah Indonesia Timur untuk menerapkan Standar Nasional Indonesia (SNI), karena minimnya perusahaan yang sudah menerapkan standar tersebut secara nasional.

"Sampai sekarang, perusahaan atau industri di Indonesia yang sudah menerapkan SNI masih 12 ribu, dan yang aktif melakuan pembaruan setiap tahun masih  9 ribu dari total jutaan perusahaan di sini," kata Kepala Biro Hukum, Organisasi dan Humas BSN Budi Rahardjo di Surabaya,  Senin.

Oleh karena itu, kata Budi, sebagai upaya mendorong perusahaan atau industri untuk menerapkan SNI pihaknya menggelar pameran "Indonesia Quality Expo" (IQE) ke-5 di Makasar, Sulawesi Selatan tanggal 24-26 Oktober 2017.

"Pameran IQE ke-1 sampai ke-4 diselenggarakan di Jakarta. Untuk tahun ini, kami ingin melaksanakan di daerah agar IQE dapat bergema hingga ke seluruh nusantara dan mendorong perusahaan di wilayah Indonesia Timur sadar menerapkan SNI," kata Budi.

Dalam pameran itu, kata Budi juga akan dilakukan "Deklarasi Sulsel Ber-SNI", tujuannya sebagai komitmen sejumlah instansi dan perusahaan mendukung penerapan SNI.

"Sebagai salah satu mitra strategis, BSN sangat mendukung komitmen Sulsel Ber-SNI melalui berbagai bentuk kerja sama, baik di lingkungan pemerintah, perguruan tinggi, maupun dukungan kepada Industri Kecil Menengah (IKM)," katanya.

Budi menjelaskan, tujuan penerapan SNI untuk peningkatan daya saing produk, efisiensi serta menunjang program keterkaitan sektor ekonomi dengan berbagai sektor lainnya, sehingga penerapan standar oleh industri menjadi sangat penting. 

"Pameran IQE ke-5 akan kami selenggarakan di Grand Clarion Convention Ji AP Pettarini No 3, Mannuruki, Tamalate, Kota Makasar, Sulawesi Selatan, dan dimeriahkan Seminar Nasional Standardisasi yang melibatkan sekitar 600 orang, dan berbagai acara lainnya," katanya.

Budi mengatakan, pameran IQE tahun 2017 menargetkan 70 stand yang akan diikuti oleh pemangku kepentingan BSN baik dari perusahaan, lembaga penilaian kesesuaian, asosiasi, perguruan tinggi, maupun pemerintah daerah dan pusat. 

"Tahun lalu, industri penerap SNI seperti Siemens Indonesia, PT. Pertamina Lubricants, IAPMO, Balai Sertifikasi Indonesia, PT Pupuk Kaltim turut ambil bagian dalam pameran. Dari Jawa Timur ada dari PT Petrokimia Gresik. Pameran dimeriahkan dengan berbagai acara panggung dan bagi-bagi hadiah produk ber-SNI," kata Budi.

Ia berharap, melalui pameran IQE pemangku kepentingan dapat saling bertukar informasi mengenai perkembangan standardisasi dan penilaian kesesuaian serta bertransaksi.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017