Nganjuk (Antara Jatim) - Sedikitnya 5.000 warga Dusun Dlopo, Desa Kepel, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur hingga kini masih kesulitan air, pascaterjadinya tanah longsor di daerah itu.

"Dusun Dlopo yang paling terdampak, karena pipanya ke dusun itu. Di sana ada sekitar 5.000 jiwa," kata Komandan Kodim 0810 Nganjuk Letkol Arhanud (Arh) Sri Rusyono di Nganjuk, Jumat.

Ia mengatakan, warga di Dusun Dlopo, Desa Kepel, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk adalah daerah yang terjadi musibah tanah longsor, Minggu (9/4).

Pemerintah daerah, kata dia, juga sudah mengirimkan bantuan air bersih, sebanyak dua tangki setiap hari. Dengan itu, warga bisa memanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari.

Dandim juga mengatakan, saat ini dinas terkait juga sedang mengupayakan untuk melakukan pemasangan pipa, pascarusak akibat diterjang tanah longsor itu.

"Dinas terkait juga sudah survei, kerjasama dengan tim di posko, mempelajari gambar, mempelajari tentang kemungkinan retakan, sehingga pemasangan popa bisa di tempat yang pas dan bertahan," katanya, menjelaskan.

Sementara itu, dalam proses pencarian korban tertimbun tanah longsor tersebut terus dilakukan tim gabungan Basarnas, TNI, hingga relawan. 

Mereka menyusuri titik-titik yang dimungkinkan sebagai lokasi korban tertimbun. Pencarian juga melibatkan K-9, dengan harapan bisa lebih mempercepat korban ditemukan. 

Dalam musibah itu, lima orang menjadi korban. Sementara, tingkat kedalaman longsor hingga 40 meter, membuat petugas pun harus berupaya keras mencari para korban. (*)
Video oleh: Asmaul H

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017