Jember (Antara Jatim) - Belasan rumah warga di Desa Lojejer, Kabupaten Jember, Jawa Timur terisolir akibat banjir yang menggenangi akses jalan menuju rumah warga setempat, Sabtu.

"Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Jember sejak Jumat (7/4) malam hingga Sabtu menyebabkan Sungai Clutak yang bermuara dari sabuk gunung meluap hingga membanjiri jalan dan permukiman penduduk di Dusun Sebanen, Desa Lojejer, Kecamatan Wuluhan," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jember Heru Widagdo di Jember.

Menurutnya dampak luapan sungai tersebut menyebabkan 16 rumah warga terisolir karena akses jalan menuju ke rumah warga tersebut terendam banjir, sehingga Tim Ranggong BPBD Jember melakukan 'assesment' dan mengevakuasi warga yang membutuhkan bantuan.

"Tim relawan BPBD Jember juga memberikan bantuan logistik kebutuhan dasar kepada warga yang rumahnya terisolir, namun sebagian besar warga tetap bertahan tinggal di rumahnya masing-masing," tuturnya.

Aktivitas warga terganggu karena air menggenangi jalan masuk ke dusun setempat, sehingga belasan warga yang rumahnya terisolir tersebut lebih memilih diam di rumah dan menunggu bantuan BPBD.

Sementara itu, banjir juga merendam sembilan rumah, jalan, dan lahan pertanian dengan ketinggian air 30 cm hingga 60 cm di Desa Kasiyan, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember.

Bencana banjir di Desa Kasiyan disebabkan air sungai setempat meluap karena intensitas hujan yang cukup tinggi di kawasan setempat sejak Jumat (7/4) malam hingga Sabtu pagi.

"Tim relawan BPBD Jember terus melakukan pendataan dan memeriksa lokasi banjir untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, serta memantau kondisi korban banjir yang memilih tinggal di rumahnya masing-masing," katanya.

Heru mengatakan tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir yang melanda di Desa Lojejer-Kecamatan Wuluhan dan Desa Kasiyan-Kecamatan Puger, namun pihaknya mengimbau tim relawan tetap bersiaga di lokasi bencana.

"Kami imbau masyarakat juga tetap waspada terhadap ancaman banjir dan tanah longsor karena curah hujan dengan intensitas tinggi diprediksi masih akan berlangsung beberapa hari ke depan," ujarnya, menambahkan.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017