Surabaya (Antara Jatim) - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Surabaya mengoptimalkan pelayanan Rumah Air di Jalan Basuki Rahmat 119-121 Surabaya 
untuk memberikan pengetahuan dan edukasi kepada masyarakat tentang pemanfaatan dan pengelolaan air. 
     
Pelaksana Tugas  (Plt) Direktur Operasional PDAM Surabaya, Tatur Jauhari, di Surabaya, Jumat, mengatakan dalam rumah air dipaparkan pengetahuan tentang siklus air, pemanfatannya hingga pengelolaannya.
     
"Ini diharapkan sebagai sumber informasi dan edukasi bagi warga yang ingin mengetahui tentang air," katanya.
     
Tatur mengatakan bahwa tempat yang sebelumnya merupakan kantor PDAM Surabaya tersebut terbuka untuk semua kalangan masyarakat mulai dari TK sampai perguruan tinggi.  "Ini dibuka gratis untuk umum," ujarnya.
     
Ia mengakui alasan membuka rumah air karena pihaknya ingin memberikan informasi tentang air dan arti pentingnya bagi kehidupan manusia. Untuk itu, ia berharap, masyarakat tidak mencemarinya dan membuang-buang seenaknya.
     
"Mari kita kelola dengan baik," katanya.

Tatur mencontohkan pengelolaan air di luar negeri masyarakatnya dan sektor  industri yang ada tidak mencemari air sungai dan lainnya. Bahkan di mancanegara air yang dibuang ke sungai mempunyai standar mutu tertentu.

"Kita sebenarnya punya standar mutu air yang masuk ke sungai atau pematusan, cuma tidak terkontrol dengan baik," katanya.

Untuk mengetahui standar mutu atau tingkat kekeruhan air, lanjut dia, satuannya adalah Nephelometric Turbidy Unit (NTU). Apabila di Korea Selatan, tingkat kekeruhan air sekitar 2- 5 NTU, sementara kekeruhan air di sungai Surabaya bisa mencapai 400 NTU, dengan kondisi air warnanya kecoklatan bahkan hitam.   

Padahal, lanjut dia, sesuai Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) agar air bisa dikonsumsi kekeruhannnya sekitar 5 NTU. "Tapi, meski 400 NTU, kami masih bisa kelola, tapi jika terlalu lama bisa menurunkan kapasitas," ujarnya.

Tatur mengatakan proses penjernihan air dalam kondisi normal bisa berlangsung 0,5–1 jam. Sedangkan, apabila air keruh membutuhkan waktu sekitar 2 jam. Menurutnya kondisi air sungai buruk saat musim hujan. (*)

Pewarta: Abdul Hakim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017