Ponorogo (Antara Jatim) - Seratusan warga dan relawan yang melakukan operasi pencarian korban hilang tertimbun tanah longsor di Desa Banaran, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, menggelar Shalat Jumat di lokasi yang ada di ring-1 bencana, Dusun Tangkil.
Ritual ibadah bagi umat Islam tersebut dilakukan di halaman Mushala Baitul Muttaqin yang berjarak kurang dari 500 meter dari titik nol lokasi utama tanah longsor.
Tema kebencanaan dan tawakal terhadap takdir Illahi menjadi fokus Khotbah Jumat yang dipimpin oleh Komandan Peleton Kompi B Brimib Polda Jatim Detasemen C Madiun Iptu Aris Widi H.
"Mari dalam kesempatan yang baik dan dihari yang suci ini kita semua berdoa, semoga saudara-saudara, keluarga kita yang tertimpa musibah serta korban yang sampai saat ini belum ditemukan, segera bisa dievakuasi. Jika memang sudah berpulang, semoga juga mereka meninggal dalam keadaan husnul khotimah," kata Aris Widi dikonformasi setelah Shalat Jumat usai.
Suasana shalat dilakukan penuh kesederhanaan. Bangunan mushala yang berada persis di dekat titik nol lokasi bencana tidak cukup memuat seratusan jamaah yang terdiri dari warga sekitar, sebagian pengungsi dan relawan.
Untuk menampung jamaah Shalat Jumat yang meluber, sejumlah relawan dari Basarnas, Polri dan TNI kemudian menggunakan terpal untuk sediaan posko sebagai alas di halaman mushala.
"Inti dari materi khotbah Jumat ini adalah, setiap hal yang datang pada kita harus diimani, yang terjadi apapun itu juga harus diimani sebagai bagian dari takdir Allah, baik itu yang buruk, maupun baik semua sudah menjadi rencana-Nya," katanya.
Saat Shalat Jumat dilakukan, seluruh aktivitas pencarian dihentikan sementara. Tim SAR gabungan bersama relawan kemudian melanjutkan operasi pencarian di tiga sektor utama, yakni zona A, B dan C menggunakan 11 alat berat.
Sementara di lokasi paling bawah, tim relawan melakukan kegiatan tambahan di zona B yang menjadi sektor baru untuk memperlancar aliran air yang mengalir dari beberapa titik longsor.
"Kami semua di sini hanya bisa berserah dan berikhtiar (berusaha) semaksimal mungkin semoga korban yang masih hilang bisa segera ditemukan," kata salah satu jamaah Shalat Jumat, Muryono dari SIRE (Satuan Emergency Respons Indonesia).(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
Ritual ibadah bagi umat Islam tersebut dilakukan di halaman Mushala Baitul Muttaqin yang berjarak kurang dari 500 meter dari titik nol lokasi utama tanah longsor.
Tema kebencanaan dan tawakal terhadap takdir Illahi menjadi fokus Khotbah Jumat yang dipimpin oleh Komandan Peleton Kompi B Brimib Polda Jatim Detasemen C Madiun Iptu Aris Widi H.
"Mari dalam kesempatan yang baik dan dihari yang suci ini kita semua berdoa, semoga saudara-saudara, keluarga kita yang tertimpa musibah serta korban yang sampai saat ini belum ditemukan, segera bisa dievakuasi. Jika memang sudah berpulang, semoga juga mereka meninggal dalam keadaan husnul khotimah," kata Aris Widi dikonformasi setelah Shalat Jumat usai.
Suasana shalat dilakukan penuh kesederhanaan. Bangunan mushala yang berada persis di dekat titik nol lokasi bencana tidak cukup memuat seratusan jamaah yang terdiri dari warga sekitar, sebagian pengungsi dan relawan.
Untuk menampung jamaah Shalat Jumat yang meluber, sejumlah relawan dari Basarnas, Polri dan TNI kemudian menggunakan terpal untuk sediaan posko sebagai alas di halaman mushala.
"Inti dari materi khotbah Jumat ini adalah, setiap hal yang datang pada kita harus diimani, yang terjadi apapun itu juga harus diimani sebagai bagian dari takdir Allah, baik itu yang buruk, maupun baik semua sudah menjadi rencana-Nya," katanya.
Saat Shalat Jumat dilakukan, seluruh aktivitas pencarian dihentikan sementara. Tim SAR gabungan bersama relawan kemudian melanjutkan operasi pencarian di tiga sektor utama, yakni zona A, B dan C menggunakan 11 alat berat.
Sementara di lokasi paling bawah, tim relawan melakukan kegiatan tambahan di zona B yang menjadi sektor baru untuk memperlancar aliran air yang mengalir dari beberapa titik longsor.
"Kami semua di sini hanya bisa berserah dan berikhtiar (berusaha) semaksimal mungkin semoga korban yang masih hilang bisa segera ditemukan," kata salah satu jamaah Shalat Jumat, Muryono dari SIRE (Satuan Emergency Respons Indonesia).(*)
Video oleh: Destyan S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017