Situbondo (Antara Jatim) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Situbondo, Jawa Timur mulai mengembangkan para atlet semua cabang olahraga (Cabor) dengan menggunakan metode "sport science" atau pengembangan atlet lewat kajian ilmu pengetahuan.

"Divisi Gizi di KONI Situbondo kan baru terbentuk mulai tahun ini, jadi dengan begitu mulai tahun ini juga laksanakan kegiatan program pengembangan dan peningkatan prestasi semua cabang olahraga dengan cara "sport science" ini," ujar Ketua KONI Situbondo, Reno Widigdo di sela acara Seminar Gizi Kebugaran Untuk Olahraga Prestasi di Aula Pemkab Situbondo, Kamis.

Ia menjelaskan, dalam metode "sport science" terdapat tiga bidang diantaranya fisiologi yang berkenaan dengan peningkatan fisik atlet dan mempelajari bagaimana tubuh dalam merespon serta adaptasi selama latihan.

Selain itu, katanya, fisiologi dapat membantu atlet untuk mengukur kekuatan maupun kelemahannya lewat uji kebugaran serta mengembangkan teknik pelatihan guna pengoptimalan adaptasi.

"Selain fisiologi juga ada yang namanya psikologi bagi atlet guna mengetahui motivasinya dan kepercayaan atlet untuk meraih prestasi lebih baik dan lebih konsisten dan juga untuk mengembangkan mental skill yang diperlukan dalam olahraga," paparnya.

Sedangkan biomekanika dalam metode "sport science", lanjut dia, yaitu kaitannya dengan analisa terkait dengan gerakan tubuh dan hal itu juga merupakan sarana untuk menguji interaksi antara atlet dengan peralatan olahraga yang digunakannya dan tujuannya untuk mendapatkan tekni terbaik dalam peningkatan prestasi olahraga.

"Olah karena itu hari ini kami (KONI Situbondo) menggelar Seminar Gizi Kebugaran Untuk Olahraga Prestasi dengan mendatangkan narasumber dari Asosiasi Nutrisi Olahraga Kebugaran Indonesia (ANOKI)," ucapnya.

Ia menambahkan, atlet di Kota Santri itu memiliki kualitas tidak kalah dengan daerah lain dan pada 2016 atlet Situbondo memperoleh banyak medali emas, seperti cabang olahraga anggar 10 medali emas, 6 perak, dan 8 perunggu.

Sementara Ketua  Asosiasi Nutrisi Olahraga Kebugaran Indonesia (ANOKI) Murry Kuswary dalam acara seminar itu menyampaikan bahwa masalah yang sering kali dihadapi oleh para atlet yaitu mulai dari rendahnya pengetahuan tentang gizi bagi atlet maupun pelatih.

"Terbatasnya tenaga nutrisi olahraga dan juga kebiasaan jelek para atlet dan susahnya mendapatkan pilihan pada makanan sehat," katanya. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017