Gresik (Antara Jatim) - Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka (IKTA) pada  Kementrian Perindustrian (Kemenperin) Achmad Sigit Dwiwahjono mengatakan target investasi di bidang kimia, tekstil dan aneka mencapai Rp115 triliun, atau naik dibanding target tahun 2016 yang hanya mencapai Rp75 triliun.

"Tahun 2016 kami mampu melebihi target Rp75 trilun dan mendapatkan Rp89 triliun. Dan kami optimistis bisa mencapai target itu, sebab kami terus mendorong dengan berbagai program," kata Sigit, yang ditemui usai peresmian perusahaan bahan kimia khusus, Clariant di Gresik, Selasa.

Ia mengatakan, sebelumnya beberapa kendala yang menghambat perkembangan sektor IKTA pada tahun 2016 ada di bidang tekstil, yakni banyaknya impor kain yang naik hingga 35 persen dari tahun sebelumnya. Di samping itu, impor pakaian ilegal juga terus meningkat.

"Untuk mengatasi itu, kami saat ini terus berusaha mengendalikan dan kita kerja sama dengan kementerian perdagangan agar industri tekstil tidak mati, sebab adanya impor utilisasi tinggal 50 persen dan ini yang menghambat tekstil dalam negeri," katanya.

Selain itu, Sigit mengaku pihaknya terus bergerak ke hulu untuk mendorong pertumbuhan industri tekstil dalam negeri, agar bidang tekstil bisa tumbuh dengan baik.

Oleh karena itu Sigit optimistis bisa mencapai target tersebut, sebab saat ini beberapa investor sudah mulai masuk dengan nilai yang cukup besar. 

"Ada dari Chandra Asri dan Lotte yang investasinya masing-masing 5 miliar dolar AS, kalau setiap tahun 1 miliar dolar atau sekitar Rp10 triliun, kan cukup tinggi," katanya.

Sementara terkait capaian investasi Januari-Maret 2017, Sigit mengaku tidak tahu persis, namun sudah banyak yang masuk, seperti industri semen, dan belum mulai dihitung.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017