Ponorogo (Antara Jatim) - Bantuan kemanusiaan terus mengalir dari berbagai daerah dan komunitas peduli untuk korban bencana tanah longsor di Desa Banaran, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, sehingga membuat posko tanggap darurat bencana setempat kewalahan.

"Memang kami sedikit kewalahan karena penampungan di balai Desa Wagir Kidul ini sudah penuh," kata Koordinator Tim Tanggap Darurat Bencana atau Tagana Kabupaten Ponorogo Lilik Slamet Raharjo dikonfirmasi di posko bantuan Desa Wagir Kidul, Selasa.

Di pokso yang berada persis di tepi jalan raya terakhir sebelum berbelok menuju arah lokasi bencana Desa Banaran itu, bantuan dikonsentrasikan.

Mayoritas bantuan kemanusiaan yang terdiri dari aneka sembako, kebutuhan peralatan dan perlengkapan mandi, obat-obatan hingga pakaian bekas dan selimut dikumpulkan.

Menurut Lilik, pusat penyaluran bantuan dari luar dipusatkan di Balai Desa Wagir Kidul, lalu oleh tim tagana disalurkan kepada para korban maupun tim relawan yang membutuhkan logistik untuk operasaional di lapangan.

"Saya tidak ingat rinci jumlahnya berapa, yang jelas volumenya sekarang 'over' (berlebih) sehingga menumpuk hingga menyentuh atap plafon balai desa seperti terlihat di samping itu," katanya sambil menunjuk arah aktivitas petugas dan relawan yang terus menumpuk bantuan kemanusiaan yang datang.

Dalam hal pendistribusian, Lilik menjelaskan penyaluran diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan dua titik dapur umum, permintaan masyarakat desa terdampak bencana yang membuka dapur umum atas sepengetahuan pemerintah desa, serta korban bencana yang mengungsi di rumah keluarganya di luar Desa Banaran namun masih di seputar Kecamatan Pulung yang disertai bukti identitas KTP atau lainnya.

"Prosedur permintaan bantuan tidak kemudian dibuat rumit, kami hanya perlu memastikan penyaluran tepat sasaran sesuai amanah para donatur, dermawan dan komunitas peduli yang masuk," ujarnya.

Lilik menjelaskan, secara keseluruhan stok persediaan bantuan yang terkumpul cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga sepekan bahkan sebulan ke depan.

"Yang tampaknya masih kurang itu stok kebutuhan bumbu dapur untuk keperluan masak dan pengolahan bahan makanan seperti sembako atau lainnya yang disumbangkan warga," kata Lilik. (*)



Video oleh: Destyan S

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017