Situbondo (Antara Jatim) - Seorang pemuda di Situbondo, Jawa Timur, memanfaatkan barang bekas yakni botol air mineral dan gelas air mineral sebagai  media bercocok tanam atau budi daya tanaman sayur mayur yang memiliki nilai ekonomi.

"Saya memanfaatkan barang bekas sebagai media tanam selain menggunakan bekas botol air mineral dan gelas air juga menggunakan bekas tempat cat dan bahkan sepatu rusak bisa digunakan tempat bercocok tanam dengan metode aquaponik atau kombinasi akuakultur dan hidroponik," kata pembudi daya tanaman sayur asal Desa Tanjung Glugur, Kecamatan Mangaran, Situbondo, Ahmad Fauzi di Situbondo, Senin.

Ia mengemukakan, menggunakan botol air mineral maupun barang bekas lainnya lebih mudah dan hanya memotong menjadi dua bagian botol ukuran besar dan selanjutnya diberikan lubang kecil sebagai tempat selang untuk aliran air dari kolam ikan.

Bercocok tanam menggunakan wadah dari bahan bekas botol air mineral dan bahan bekas lainnya, katanya, selain lebih praktis juga ekonomis atau tidak membutuhkan biaya yang cukup besar dalam membudi daya sayur mayur.

"Beragam jenis sayu mayur yang kami budi daya dengan memanfaatkan tanah pekarangan yang kosong. Dan bercocok tanam dengan metode aquaponi ini lebih mudah perawatannya dan hanya membutuhkan pompa mini untuk megalirkan air kolam ikan ke setiap wadah tanaman sebagai nutrisi sisa makanan dan kotoran ikan," katanya.

Fauzi menambahkan, bercocok tanam menggunakan wadah bahan bekas ditekuninya bersama adik-adiknya dan juga mengajak para pemuda di desanya turut mengikuti jejaknya menanam tanaman sayur sebagai usaha sampingan.

"Di desa kami sudah ada beberapa pemuda yang juga bercocok tanam memanfaatkan bahan bekas botol air mineral sebagai media tanaman sayur," tuturnya.

Menurut dia, selama membudi dayakan tanaman sayur mayur seperti kangkug, sawi dan tomat serta tanaman sayur lainnya dengan metode aquaponik dapat dua keuntungan, yakni tidak perlu membeli nutrisi tanaman sayur dan cukup memanfaatkan sisa makanan ikan dan kotoran ikan dan perawatannya lebih mudah. (*)

Pewarta: Novi Husdinariyanto

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017