Blitar (Antara Jatim) - Aparat Kepolisian Resor Blitar, Jawa Timur, masih mengusut kasus pembunuhan yang terjadi pada seorang remaja putri asal Malang di Kabupaten Blitar.
     
"Saat ini, kami masih mendalami. Lebih kurang ada lima saksi yang sudah kami periksa, baik dari keluarga maupun teman korban," kata Kepala Polres Blitar AKBP Slamet Waloya di Blitar, Kamis.
     
Ia mengatakan, keluarga sempat menyebut sehari sebelum korban ditemukan terbunuh, ia dijemput oleh seseorang di dekat rumahnya. Namun, identitas yang menjemput tersebut hingga kini belum diketahui.
     
"Penyidik sedang berupaya mendapatkan identitasnya, untuk mengetahui apakah berhubungan dengan kematian korban," ungkapnya.
     
Ia juga menyebut, hingga kini masih menunggu hasil autopsi resmi dari Rumah Sakit Bhayangkara, Kediri. Dari hasil informasi sementara, korban diketahui meninggal akibat kehilangan banyak darah karena luka sabetan benda tajam di leher.
     
Selain itu, di wajah korban juga terdapat luka lebam. Bahkan, korban diketahui sedang hamil sekitar 5-6 bulan dan janinnya laki-laki. Janin itu juga meninggal dunia, karena ibunya juga meninggal.
     
Polisi juga sudah meminta untuk melakukan uji laboratorium guna mengungkap kasus pembunuhan tersebut.
     
"Kami akan mengirimkan sampel darah, bagian tubuh korban, dan janinnya untuk tes DNA," ujarnya. 
     
Kapolres menambahkan, penyidik juga terus mengumpulkan informasi, dengan melakukan penyisiran di lokasi kejadian. Namun, hingga kini belum ditemukan benda-benda yang terkait dengan kematian korban. 
     
Sebelumnya, seorang remaja putri bernama Fitriatul Jannah (19), warga Dusun Sumbersari, Desa Pagersari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang, ditemukan terbunuh di sungai yang terletak di Desa Karangrejo, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Rabu (29/3).
     
Saat ditemukan, korban yang juga pelajar sebuah sekolah keperawatan di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, ini mengenakan kaos hitam serta celana hitam. Di tubuhnya terdapat luka akibat sabetan benda tajam. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017