Mojokerto (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, segera memulihkan infrastruktur yang ada di Desa Kali Katir, menyusul terjadinya bencana banjir bandang yang melanda wilayah itu pada Minggu (26/3).

Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi di Mojokerto, Kamis mengatakan saat ini jalur Sungai Klorak akibat bencana banjir bandang tidak lagi teratur. 

"Keadaan tersebut jelas tidak menguntungkan dan membahayakan, terlebih jika hujan kembali turun dengan intensitas tinggi," katanya saat meninjau lokasi banjir.

Ia mengemukakan, beberapa rumah di sekitar bibir sungai terseret air, posisinya kebetulan juga sangat mepet.

"Warga membutuhkan air bersih, kecukupannya akan terus dikontrol. Kami utamakan reaksi cepat tanggap darurat, untuk memulihkan kembali infrastruktur bisa dilaksanakan jika sudah memungkinkan. Mengingat alat-alat berat pun masih susah untuk masuk sini, namun masih terus kami upayakan," katanya.

Ia mengatakan, kondisi "existing" pada bagian atas wilayah Kabupaten Mojokerto mulai gundul, sehingga menyebabkan daya resap air buruk dan dapat memicu banjir. 

"Pemkab Mojokerto telah berusaha meminimalisir hal itu dengan konservasi lahan-lahan kritis, membangun sumur resapan di daerah atas dan normalisasi saluran irigasi, melalui pendanaan APBD dan CSR perusahaan di Kabupaten Mojokerto," katanya.

Ia menjelaskan, setiap tahunnya Pemerintah Kabupaten Mojokerto menyampaikan usulan terkait normalisasi.

"Usulan tersebut telah direspons dengan adanya kegiatan normalisasi Sungai Sadar yang akan dilakukan pada tahun 2017 dan tahun 2018 dengan anggaran sebesar Rp100 miliar," katanya.

Ia mengatakan, pihaknya sudah bekerja sama dengan Jasa Tirta, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan beberapa dinas instansi terkait.

"Sudah tidak bisa ditawar lagi, sungai-sungai yang dangkal harus segera mendapat tindakan normalisasi. Bisa lihat kondisi riil di sini, aliran sungai sudah tidak beraturan jalurnya," katanya.

Terkait dengan anggaran normalisasi, dirinya menerangkan bahwa hal tersebut telah dikomunikasikan dan dikoordinasikan dengan pihak terkait. 

"Kami juga meminta kepada Perhutani, supaya mengembalikan tanaman-tanaman tahunan seperti jati yang masa panen-habisnya mencapai 30 tahun," katanya.

Dalam kesempatan itu, wakil bupati di dampingi beberapa kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Mojokerto seperti Kepala BPBD, M. Zaini, Kepala Dinas Sosial, Sulistyowati, menyerahkan beberapa bantuan kepada warga yang terdampak banjir.

Di antaranya bahan bangunan berupa kayu, semen, genteng, triplek, seng gelombang dan kebutuhan logistik berupa makanan siap saji (lauk pauk dan tambah gizi).

Sebelumnya, pada Minggu (26/3) banjir bandang melanda Desa Kali Katir, Gondang, Mojokerto yang mengakibatkan sekitar delapan rumah warga mengalami kerusakan pada bagian belakang.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017