Tulungagung (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur segera melanjutkan program revitalisasi pasar tradisional dengan menyasar empat pasar desa/kecamatan yang ada di wilayah tersebut melalui anggaran dari pemerintah pusat sebesar lebih dari Rp8 miliar.
    
Bupati Tulungagung Syahri Mulyo saat dikonfirmasi wartawan di Tulungagung, Rabu mengatakan, komitmen anggaran untuk program revitalisasi itu telah disetujui oleh Kementerian Perdagangan sebesar Rp8 miliar lebih.
    
"Prioritas revitalisasi tahun ini Pasar Panjerejo yang merupakan aset pemkab," katanya.
    
Ia menyatakan kondisi pasar Panjerejo yang target revitalisasi tahun ini memang kondisinya sudah tidak layak, karena kumuh, tidak memiliki sistem drainase yang baik serta buruknya manajemen sampah.
    
Menurut Syahri, pasar itu kurang layak untuk mendukung laju roda perekonomian masyarakat perdesaan sekitar.
    
Bahkan bangunan yang ada saat ini pun dianggap tidak mampu memfasilitasi saat kondisi pasar sedang ramai.
    
"Paling tidak, nantinya sama dengan Pasar Kauman dan Pasar Ngantru yang sudah direvitalisasi," katanya.
    
Syahri mengatakan, revitalisasi memang harus dilakukan di saat ada momen gelontoran anggaran dari pemerintah pusat, sehingga dengan berkembangnya pasar modern, pasar-pasar itu sudah siap bersaing.
    
"Supaya nantinya bisa jadi pusat ekonomi baru. Walaupun malam, tetap ada yang berjualan di sekitar lokasi tersebut," katanya.
    
Selain Pasar Panjerejo, Kecamatan Rejotangan yang merupakan aset daerah, ada dua pasar tradisiional lain yang juga mendapat kucuran dana, yakni Pasar Desa Nglampir, Kecamatan Bandung sebesar Rp1 miliar dan Pasar Desa Srikaton, Kecamatan Ngantru yang mendapat dana renovasi sebesar Rp1,4 miliar.
    
Ketua DPRD Tulungagung Supriyono mengatakan pelaksanaan program revitalisasi itu merupakan satu rangkaian tahapan program pemerataan pembangunan pasar yang sudah dilakukan sejak setahun sebelumnya.
    
"Sehingga ini merupakan program berkelanjutan. Sebenarnya setiap tahun mencicil dan mendapat sokongan dari pusat karena mendapat prioritas program," katanya.
    
Menurut Supriyono, revitalisasi pasar tradisional diharapkan mampu meningkatkan daya saing dan keberanian pedagang dalam menghadapi era pasar bebas ASEAN.
    
"Seyogyanya setiap pasar harus diperbaiki, tetapi secara bertahap," katanya.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017