Surabaya (Antara Jatim) - Sebanyak 84 jiwa mengungsi akibat banjir yang terjadi karena luapan Sungai Sadar menyusul tingginya curah hujan hingga terjadi peningkatan debit air di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.

"Sampai data pukul 05.50 WIB pagi tadi, jumlah pengungsi mencapai 84 jiwa," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim Sudarmawan di sela diskusi publik bertema "Membedah Tata Kelola Bencana di Jawa Timur" yang digelar PWI Jatim di Surabaya, Senin.

Ia merinci, titik pengungsian berada di Kantor Kecamatan Mojoanyar dengan jumlah 77 jiwa, kemudian sisanya tujuh jiwa mengungsi di Balai Desa Sadartengah.

BPBD, kata dia, menyiapkan unit dapur lapangan ditempatkan di titik pengungsian Kantor Kecamatan Mojoanyar yang siaga 24 jam untuk membantu para pengungsi.

Sementara itu, "update" banjir hingga pagi tadi genangan di wilayah Kecamatan Mojoanyar tertinggi mencapai 100 centimeter.

Selain itu, genangan di wilayah Desa Jotangan Kecamatan Mojosari ketinggian genangannya mencapai 80-90 centimeter.

"Semoga cuaca tidak semakin buruk dan hujan tidak deras sehingga debit air tidak terjadi peningkatan," ucap mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Bangkalan tersebut. 

Sebelumnya pada Minggu (26/3) sore, sejumlah wilayah di Kabupaten Mojokerto diterjang banjir dengan ketinggian sekitar 20-30 centimeter.

Seperti yang terjadi di Desa Sidorejo, Kecamatan Kutorejo yang membuat sejumlah rumah terendam air.

"Air dengan cepat meluap dari saluran air yang ada di pinggir jalan sehingga sebagian rumah warga menjadi terendam banjir," kata warga setempat, Suprapto. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017