Bojonegoro (Antara Jatim) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan kondisi Bengawan Solo baik di hilir Jawa Timur, maupun di hulu, Jawa Tengah, aman.

"Ketinggian Bengawan Solo di hilir Jawa Timur, saat ini aman jauh di bawah siaga banjir," kata Petugas Posko UPT Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro Budi Indro Sulistyo, Selasa.

Ia menyebutkan ketinggian air Bengawan Solo pada papan duga di Bojonegoro mencapai 9,98 meter, Selasa pukul 09.00 WIB. Sesuai ketentuan, UPT menetapkan status siaga I (hijau) apabila ketinggian air Bengawan Solo di daerah setempat mencapai 13,00 meter.

Begitu pula, lanjut dia, dalam waktu bersamaan ketinggian air di hilirnya, Babat, Laren, Karanggeneng, dan Kuro, Lamongan, masing-masing 6,16 meter, 4,64 meter, 3,39 meter dan 1,46 meter.

Meski demikian, menurut dia, berdasarkan informasi yang diperoleh dari BNPB yang melakukan analisasi data dari BMKG bahwa di Bojonegoro, Tuban dan Lamongan, saat ini masih berpotensi terjadi banjir.

Selain itu, kata dia, di Bojonegoro dan Tuban juga berpotensi terjadi tanah longsor yang disebabkan curah hujan masih tinggi.

"BNPB juga menginstruksikan tim BPBD melakukan pemantuan pada titik-titik rawan banjir dan longsor di wilayah masing-masing secara intensif," katanya mengutip instruksi BNPB.

Masih sesuai instruksi BNPB, katanya, BPBD juga harus memastikan personel Tim Reaksi Cepat (TRC), relawan, logistik, juga berbagai prasarana lainnya disiagakan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan.

"Tim BPBD masih tetap bersiaga dalam menghadapi ancaman bencana di musim hujan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo.

Hanya saja, menurut dia, kesiapsiagaan tidak dilakukan dengan membentuk posko bersama yang melibatkan berbagai tim penanggulangan bencana dari berbagai instansi terkait.

"Tetapi personel tetap disiagakan jika sewaktu-waktu dibutuhkan langsung dipanggil," ucapnya.

Menurut dia, ancaman banjir di daerahnya bukan banjir luapan Bengawan Solo, tetapi banjir bandang, selain tanah longsor.

"Kondisi tanah di daerah kami sudah jenuh sehingga ketika terjadi hujan deras akan terjadi banjir bandang," ujarnya.

Ia menambahkan BPBD akan mencabut status siaga dalam menghadapi bencana setelah hujan reda yang diperkirakan akhir Maret mendatang. ( *)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Endang Sukarelawati


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017