Malang, (Antara Jatim) - Jembatan kaca penghubung  Kampung Warna Warni dan Kampung 3G yang digagas Pemkot Malang segera direalisasikan guna "mempercantik" destinasi wisata baru di kota itu yang terus dipadati pengunjung dari dari berbagai daerah.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Malang, Jawa Timur Hadi Santoso di Malang, Selasa mengatakan bulan depan (27/4) akan dilakukan peletakan batu pertama sebagai awal proses pembangunan jembatan kaca tersebut.

"Saya ditugaskan pak wali (Wali Kota Malang Moch Anton) untuk mengecek kembali perizinannya dan beberapa kelengkapan administrasi lainnya, karena perizinan pembangunan jembatan itu berkaitan langsung dengan Balai Besar Wilayah Sungai dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pengelola Sumber Daya Air (BPSDA) yang ada di Malang," katanya.

Hadi Santoso yang akrab dipanggil Soni itu mengemukakan izin secara resmi tetap dari Kementrian Pekerjaan Umum (PU).  Dan, yang penting proyek ini bisa selesai sesuai target yang direncanakan, apalagi desain jembatan ini sudah selesai, yakni berbentuk seperti jembatan gantung yang lantainya terbuat dari kaca khusus karena menjadi jalan utama para pengunjung

Menurut Soni, jembatan ini nantinya menjadi kado bagi seluruh peserta rapat koordinasi (rakor) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) yang diselenggarakan di Kota Malang sebagai tuan rumah.

Menyinggung anggaran pembangunan Jembatan Warna Wani dan 3G tersebut, Soni mengatakan berasal dari Corporate Social Responbility (CSR) atau tanggung jawab sosial perusahaan, yakni dari PT Indana Daya Guna Aneka Warna. "Kami hanya mengurus aspek perizinannya saja," tambahnya.

Sebelumnya, proses perizinan untuk Jembatan Kampung Warna Warni dan 3G ini yang mengurus adalah PT Indana Daya Guna Aneka Warna (Indana). Namun, karena merasa kesulitan akhirnya PT Indana berkonsultasi dengan Wali Kota Malang yang selanjutnya menugaskan Dinas PUPR untuk mengurus perizinan tersebut.

"Dulu kami yang mengurus perizinan, tapi karena merasakan kesulitan, mungkin karena kami swasta, akhirnya kami konsultasi dengan wali kota. Hasilnya, pengurusan izin diserahkan tanggungjawabnya pada Dinas PU, " ujar Direktur  PT Indana Daya Guna Aneka Warna Steven ASugiarto.

Kampung Warna Warni yang digagas mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sebagai tugas akhir kuliah itu mendapat respon dari PT Indana. Saat ini, kampung tersebut terlihat lebih bersih dan "cantik", bahkan menjadi area wisata baru di tengah Kota Malang.(*)

Pewarta: Endang Sukarelawati

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017