Kediri (Antara Jatim) - Pemerintah Kota Kediri, Jawa Timur, meminta jurnalis untuk ikut menyebarkan berita meneduhkan, menyusul maraknya berita hoaks yang menyebar.
     
"Saat ini, lagi marak isu penculikan terhadap anak. Di dunia sekolah, PAUD, SD banyak diresahkan. Saya minta pada pers, bagaimana orang tua tidak panik adanya isu penculikan yang saat ini sedang trend," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri Siswanto di Kediri, Senin.
     
Siswanto yang ditemui dalam acara seminar menyikapi maraknya berita hoaks yang digelar PWI Perwakilan Kediri di kampus Universitas Nusantara PGRI Kediri itu mengatakan berita hoaks perlu diwaspadai, sebab dampaknya membuat resah, terutama orang tua.
     
Ia pun juga meminta jurnalis pun menyebarkan berita yang menyejukkan, dengan memastikan berita yang bisa dipublikasikan, berita yang benar dan tidak benar.
     
Ia pun berharap, orang tua pun tidak semata-mata mempercayai denga beragam informasi yang beredar, salah satunya di media sosial. Orang tua diminta untuk melakukan klarifikasi, terkait dengan kebenaran informasi tersebut.
     
Sementara itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jatim Akhmad Munir mengakui tidak semua informasi yang beredar, salah satunya media sosial itu benar, sebab terkadang ada informasi yang hoaks. 
     
"Banyak yang terjadi itu kebanyakan muncul di medsos (media sosial) dan sebagian juga di media online abal-abal, yang membuat masyarakat sulit membedakan mana informasi yang benar dan salah," katanya.
     
Ia menambahkan, beredarnya berita hoaks itu banyak ditemukan salah satunya terkait dengan situasi politik, misalnya pemilihan kepala daerah (Pilkada).  
    
Pihaknya meminta masyarakat harus teliti dan melakukan cek terkait dengan setiap informasi yang didapat. Adanya berita hoaks atau bohong bisa dicek. Biasanya berita hoaks itu tidak memiliki narasumber, tidak memiliki standar jurnalistik, tidak ada faktanya. Selain itu, berita tersebut biasanya mengejutkan, aneh, bombastis.
     
"Biasanya berita itu tidak ada atau berlawanan dengan media 'Mainstream'. Berita itu dibuat untuk kepentingan tertentu, kelompok atau pribadi," ujarnya.
     
Dalam acara tersebut, selain dihadiri Ketua PWI Jatim sebagai pembicara, juga Prilani dari praktisi, serta Ketua YLPL PT UNP Kediri Juli Sulaksono.
     
Acara itu, juga dihadiri sejumlah tamu undangan, baik dari Pemkot/Pemkab Kediri, Polres Kediri, Polres Kediri Kota, serta sejumlah tamu undangan lainnya. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Edy M Yakub


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017