Sidoarjo, (Antara Jatim) - Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, meminta kepada masyarakat yang ada di daerah itu untuk mewaspadai penyakit pancaroba, seperti infeksi saluran pernafasan atas (ISPA).

Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, Ika Harnasti di SIdoarjo, Senin mengatakan potensi penyakit ISPA saat pancaroba ini memang kerap kali terjadi, oleh karena itu, kepada  masyarakat diharapkan untuk mewaspadainya.

"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk mewaspadai penyakit tersebut karena sangat berpotensi terjadi saat peralihan musim atau pancaroba seperti yang terjadi saat ini," katanya.

Ia mengemukakan, selain mewaspadai penyakit ISPA pihaknya juga mengajak kepada masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan merebaknya penyakit demam berdarah dan juga penyakit diare.

"Kami juga sudah berkirim surat terkait dengan pelaksanaan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) yang ada di lingkungan masing-masing masyarakat supaya peredaran nyamuk demam berdarah ini bisa teratasi," katanya.

Ia mengatakan, pihak nya sudah melakukan rapat koordinasi dengan tim pemberantasan sarang nyamuk di Kabupaten Sidoarjo terkait denga kewaspadaan terhadap penyakit ini.

"Kami juga memperingatkan kepada masing-masing puskesmas terkait dengan ketersediaan obat supaya dipersiapkan pada saat pelaksanaan rapat berlangsung," katanya.

Disinggung terkait dengan kecamatan mana saja yang perlu diwaspadai terkait dengan penyakit pancaroba dirinya mengatakan saat ini seluruh kecamatan di Sidoarjo memang perlu diwaspadai.

"Seluruh kecamatan perlu diwaspadai dan segala persiapan perlu dilakukan termasuk himbauan kepada masyarakat supaya lebih mawas diri dan mempersiapkan kesehatan mereka saat pancaroba seperti saat ini," katanya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda memperingatkan kepada masyarakat untuk mewaspadai terjadinya pergantian musim seperti yang terjadi saat ini.

Salah satunya adalah terjadinya angin puting beliung dan juga hujan es  menyusul adanya perubahan yang cukup cepat dari awan Cumulonimbus atau awan CB.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017