Sidoarjo (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur terus mematangkan rencana angkutan khusus siswa untuk mengurangi banyaknya siswa yang menggunakan kendaraan pribadi, khususnya sepeda motor saat berangkat dan pulang sekolah.

Kepala Dinas Perhubungan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Asrofi, Selasa mengatakan, saat ini pembahasan secara intens terus dilakukan terkait dengan rencana ini.

"Pekan kemarin sudah ada petugas kami yang melakukan rapat dengan Bapeda Sidoarjo untuk mematangkan rencana ini. Yang jelas kami masih mencari rumusan yang tepat untuk selanjutnya akan dimasukkan ke dalam RPJMD Kabupaten Sidoarjo," tuturnya.

Ia mengemukakan, pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan bagian anggaran Pemerintah Kabupaten Sidoarjo apakah dana ini akan digunakan sebagai dana hibah ataukah pengadaan barang.

"Lha ini kan sifatnya jasa. Jadi kemungkinan akan masuk bantuan kepada siswa yang tidak mampu supaya bisa menggunakan angkutan ini secara gratis supaya bisa tepat sasaran. Teknisnya, sekolah akan menginventarisasi siapa saja siswa yang kurang mampu," ucapnya.

Ia menjelaskan, usulan yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan Kabupaten Sidoarjo adalah sebanyak 100 kendaraan "angkutan kota" atau angkot yang akan digunakan untuk membantu siswa ini.

"Usulan kami ada 100 angkutan kota, tetapi kalau dalam realisasinya ada 50 angkutan juga tidak apa-apa yang penting bisa menjangkau seluruh wilayah yang ada di Kabupaten Sidoarjo," ujarnya.

Sebelumnya, Polresta Sidoarjo, Jawa Timur mengajak kepada pemangku kepentingan dan masyarakat di kabupaten setempat untuk menjaga keselamatan siswa yakni dengan melarang membawa kendaraan sepeda motor saat ke sekolah.

"Tujuannya, untuk meminimalisir terjadinya kecelakaan lalu lintas yang terjadi akibat belum cakapnya siswa saat membawa kendaraan sepeda motor di jalan raya," kata Kepala Kepolisian Resor Kota Sidoarjo Komisaris Besar Polisi Muh Anwar Nasir.(*)

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017