Bojonegoro (Antara Jatim) - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bengawan Solo di Bojonegoro, Jawa Timur, Selasa masih mengeluarkan air Waduk Pacal berkisar 8-9 meter kubik per detik, namun bukan untuk mengairi tanaman padi.
    
Kasi Pemanfaatan Sumber Air Dinas Pengairan Bojonegoro Sutiyono, di Bojonegoro menjelaskan pengeluaran air sampai hari ini masih dilakukan karena ketinggian air waduk harus disesuaikan menjadi 114,5 meter.
    
Padahal, lanjut dia, ketinggian air Waduk Pacal di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, masih mencapai 114,72 meter dengan debit 21,5 juta meter kubik, per 13 Maret.
    
"Sampai sekarang air masih dikeluarkan karena untuk menurunkan ketinggian air, apalagi hujan masih turun sehingga air yang tertampung masih terus bertambah," jelas dia.
    
Namun, menurut dia, air yang dikeluarkan itu tidak ada yang dimanfaatkan petani, karena di sepanjang daerah irigasi Waduk Pacal baru saja panen tanaman padi.
    
Lebih lanjut ia menjelaskan ketinggian air Waduk Pacal harus tetap terjaga pada posisi 114,5 meter karena untuk menjaga bangunan pelimpas yang pernah jebol tidak rusak, karena perbaikannya belum permanen.
    
Sebab, kalau air Waduk Pacal terlalu penuh kemudian melimpas melalui saluran pelimpas bisa merusak bangunan pelimpas.
    
"Air yang dikeluarkan mengalir melalui saluran induk, tetapi tidak ada yang dimanfaatkan untuk mengairi sawah," ucapnya.
    
Ia menambahkan air Waduk Pacal dikeluarkan berkisar 8-9 meter melalui pintu pengeluaran sudah berlangsung sejak dua pekan terakhir.
    
Yang jelas, kata dia, belum ada petani di sejumlah kecamatan, antara lain, Kecamatan Kapas, Sukosewu, Balen, Sumberrejo, juga kecamatan lainnya yang mengajukan permintaan air Waduk Pacal.
    
Ia memperkirakan petani di sepanjang daerah irigasi Waduk Pacal yang tergabung dalam Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) akan mengajukan permintaan air Waduk Pacal berkisar April-Mei.
    
Setelah penen tanaman padi musim hujan, lanjut dia, petani akan mempersiapkan membuat persemaian untuk persiapan musim tanam kemarau.
    
Sesuai prosedur, lanjut dia, kalau sudah ada petani melalui HIPPA mengajukan permintaan air Waduk Pacal, maka akan dibahas bersama dengan UPT Bengawan Solo untuk menetapkan air yang dikeluarkan.
    
"Kalau sudah HIPPA mengajukan permintaan air maka akan kami kumpulkan untuk membahas bersama agar permasalahan dalam pembagian air," ujarnya. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017