Kediri (Antara Jatim) - Aparat Kepolisian Resor Kediri, Jawa Timur, mengimbau warga agar melapor ke petugas, jika bertemu dengan orang yang tidak dikenal menyusul ditangkapnya MB (36), terduga teroris yang tinggal di Kampung Inggris, Kabupaten Kediri.
     
"Kami imbau warga manakala ada orang asing ataupun tidak dikenal, maka segera lapor ke polisi terdekat," kata Kepala Polres Kediri AKBP Sumaryono di Kediri, Senin.
     
Pihaknya meminta seluruh warga ikut berpartisipasi aktif menjaga keamanan di lingkungan masing-masing. Hal itu, sebagai upaya di lingkungan warga bisa tertib.
     
"Mari kita jaga bersama keamanan negara ini, semoga tetap aman dan damai," katanya.
     
Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menangkap seorang terduga teroris yang tinggal di sebuah tempat kursus Bahasa Arab di kawasan Kampung Inggris, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, dengan nama lembaga Asrama Putra "Umar".
     
Polisi sudah lama mengintai MB, dan langsung menangkapnya begitu ada kesempatan. MB pun juga langsung menyerah begitu ditangkap petugas. Ia juga langsung dibawa petugas, untuk keperluan interogasi.
     
Petugas sempat memeriksa kamar tempat MB tinggal di asrama tersebut. Sejumlah barang pribadi milik MB dibawa petugas, sebagai barang bukti.
     
Pengelola Asrama Putra "Umar", di kawasan Kampung Inggris, Kecamatan Pare, mengaku tidak curiga dengan sikap yang bersangkutan. Ia mengaku, belum mengenal terlalu jauh MB. Ia hanya mengetahui, yang bersangkutan berasal dari Kabupaten Tolitoli, Provinsi Sulawesi Tengah.
     
MB pun baru tinggal sekitar satu bulan ini. Ia datang ke asrama ini ingin kursus Bahasa Arab dengan mengambil program selama dua bulan.
     
"Alasannya, dulu ingin belajar Bahasa Arab, jadi prosesnya sekitar dua bulan rencana, dan sampai April nanti dia mau pulang. Saat datang pun, dia sendirian," katanya.
     
Sementara itu, warga datang berduyun-duyun memadati lokasi asrama tersebut. Mereka merasa penasaran, bahkan tidak sedikit warga yang mengabadikan peristiwa itu dengan merekam lewat telepon selulernya. Akibatnya, aktivitas jalan raya di tempat itu menjadi padat merayap. (*)

Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Tunggul Susilo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017