Jember (Antarajatim) - Tim Reserse mobile Kepolisian Resor Jember memburu pelaku penembakan
mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember (UMJ) yang tewas tertembak di
bagian wajahnya di depan Pertokoan Hardys Kabupaten Jember, Jawa Timur.
"Kami masih menyelidiki siapa pelaku penembakan terhadap korban dengan memeriksa sejumlah saksi, termasuk rekan korban yang dibonceng bernama Rama masih diminta keterangan di Mapolres Jember," kata Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo di Jember, Sabtu.
Seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember bernama Dedi (27) warga Bima, Nusa Tenggara Barat tewas ditembak oleh orang tidak dikenal di depan Pertokoan Hardys Jalan Raya Sultan Agung, Kabupaten Jember, Sabtu, sekitar pukul 02.00 WIB.
"Kami masih mengumpulkan segala macam informasi, baik itu informasi dari CCTV di tempat kejadian perkara maupun keterangan saksi-saksi yang diduga melihat kejadian tersebut," tuturnya.
Ia mengatakan proyektil di tubuh korban juga sudah dikeluarkan dan proyektil itu diuji forensik di laboratorium forensik Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur di Kota Surabaya.
"Kami belum bisa menyampaikan jenis senjata yang digunakan pelaku untuk menembak korban karena hasil uji forensik proyektil tersebut belum turun," katanya.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi di lokasi kejadian, lanjut dia, diduga pelaku sebanyak empat orang dengan menggendarai dua mobil, namun yang menembak korban hanya satu orang.
"Dari keterangan saksi yang saat itu berboncengan bersama korban, sejauh ini kejadian insiden itu akibat emosi sesaat saat berkendara di jalan raya, kemudian terjadi pertengkaran hingga terdengar bunyi letusan senjata," ujarnya.
Saat menemui sejumlah kerabat korban di Instalasi Kamar Mayat RSD dr Soebandi Jember, Kusworo berjanji akan mengusut tuntas kasus penembakan tersebut.
"Kami meminta keluarga korban mempercayakan penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian. Kami juga akan membuka pintu selebar-lebarnya, apabila pihak keluarga korban ingin mengetahui setiap perkembangan kasus ini," ujarnya.
Informasi yang dihimpun di lapangan, korban Dedi berboncengan dengan temannya bernama Rama yang diketahui sebagai anggota Polsek Tamanan Polres Bondowoso dengan menggunakan sepeda motor Suzuki Smash warna biru yang melaju menuju ke alun-alun Jember.
Kemudian ada dua unit mobil Swift dan Jazz yang melintas dan korban bersama temannya berusaha menghentikan mobil tersebut, sehingga terjadi pertengkaran di samping pintu depan sebelah kiri mobil Swift.
Setelah terjadi pertengkaran, tiba-tiba terdengar suara letusan dari dalam mobil Swift yang mengakibatkan korban mengalami luka tembak di rahang sebelah kanan yang menembus di kepala korban, sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia di lokasi kejadian.(*)
"Kami masih menyelidiki siapa pelaku penembakan terhadap korban dengan memeriksa sejumlah saksi, termasuk rekan korban yang dibonceng bernama Rama masih diminta keterangan di Mapolres Jember," kata Kapolres Jember AKBP Kusworo Wibowo di Jember, Sabtu.
Seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jember bernama Dedi (27) warga Bima, Nusa Tenggara Barat tewas ditembak oleh orang tidak dikenal di depan Pertokoan Hardys Jalan Raya Sultan Agung, Kabupaten Jember, Sabtu, sekitar pukul 02.00 WIB.
"Kami masih mengumpulkan segala macam informasi, baik itu informasi dari CCTV di tempat kejadian perkara maupun keterangan saksi-saksi yang diduga melihat kejadian tersebut," tuturnya.
Ia mengatakan proyektil di tubuh korban juga sudah dikeluarkan dan proyektil itu diuji forensik di laboratorium forensik Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur di Kota Surabaya.
"Kami belum bisa menyampaikan jenis senjata yang digunakan pelaku untuk menembak korban karena hasil uji forensik proyektil tersebut belum turun," katanya.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi di lokasi kejadian, lanjut dia, diduga pelaku sebanyak empat orang dengan menggendarai dua mobil, namun yang menembak korban hanya satu orang.
"Dari keterangan saksi yang saat itu berboncengan bersama korban, sejauh ini kejadian insiden itu akibat emosi sesaat saat berkendara di jalan raya, kemudian terjadi pertengkaran hingga terdengar bunyi letusan senjata," ujarnya.
Saat menemui sejumlah kerabat korban di Instalasi Kamar Mayat RSD dr Soebandi Jember, Kusworo berjanji akan mengusut tuntas kasus penembakan tersebut.
"Kami meminta keluarga korban mempercayakan penanganan kasus ini kepada pihak kepolisian. Kami juga akan membuka pintu selebar-lebarnya, apabila pihak keluarga korban ingin mengetahui setiap perkembangan kasus ini," ujarnya.
Informasi yang dihimpun di lapangan, korban Dedi berboncengan dengan temannya bernama Rama yang diketahui sebagai anggota Polsek Tamanan Polres Bondowoso dengan menggunakan sepeda motor Suzuki Smash warna biru yang melaju menuju ke alun-alun Jember.
Kemudian ada dua unit mobil Swift dan Jazz yang melintas dan korban bersama temannya berusaha menghentikan mobil tersebut, sehingga terjadi pertengkaran di samping pintu depan sebelah kiri mobil Swift.
Setelah terjadi pertengkaran, tiba-tiba terdengar suara letusan dari dalam mobil Swift yang mengakibatkan korban mengalami luka tembak di rahang sebelah kanan yang menembus di kepala korban, sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia di lokasi kejadian.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017