Sejak pertengahan 2016, Pantai Sembilan ramai dibicarakan publik sebagai salah satu objek destinasi wisata baru di Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Jangankan warga di luar Pulau Madura, sebagian warga Sumenep pun masih asing dan belum mengetahui Pantai Sembilan.

Pantai Sembilan? Ketidaktahuan orang terhadap Pantai Sembilan yang secara administrasi berada di Desa Bringsang, Pulau Giligenting, Kecamatan Giligenting, itu merupakan hal wajar.

Sebelumnya, Pantai Sembilan hanyalah pantai "biasa" dan merupakan lokasi parkir perahu nelayan maupun perahu penumpang reguler antarpulau di kawasan tersebut.

Pantai Sembilan mulai dipoles menjadi objek destinasi wisata pada awal 2016 oleh perangkat Desa Bringsang secara swadaya.

Itu pun dilakukan secara mendadak dan agak terpaksa, setelah pengusaha yang tertarik mengembangkan Pantai Sembilan ternyata mengurungkan niatnya.

"Awalnya ada pengusaha yang tertarik dan meminta kami membantu dalam pengembangan Pantai Sembilan. Mereka pun sempat mengambil gambar kawasan Pantai Sembilan dari udara (menggunakan drone)," ujar Kepala Desa Bringsang, Moh Sutlan.

Pantai Sembilan ternyata memiliki cekungan pasir putih alami menyerupai atau membentuk angka sembilan (9) jika difoto dari atas (udara) 

Setelah itu, Sutlan akhirnya berbicara dengan perangkat dan sejumlah warganya untuk memoles Pantai Sembilan agar kondisinya lebih bagus supaya menjadi layak dikunjungi wisatawan.

Sejumlah pelaku wisata juga mendatangi Pantai Sembilan dan mengeksplorasi sejumlah tempat di Pulau Giligenting yang berpotensi menjadi objek destinasi wisata.

Kunjungan tersebut menginisiasi sekaligus memotivasi perangkat Desa Bringsang, karena setelah itu ternyata mulai banyak warga dari luar Sumenep yang berkunjung ke Pantai Sembilan.

Perangkat desa setempat akhirnya mulai rutin membersihkan sampah di Pantai Sembilan menjelang akhir pekan sekaligus menyediakan sejumlah fasilitas penunjang bagi wisatawan dengan cara swadaya.

Awalnya mereka membangun tiga gazebo beratap daun ilalang dan tempat duduk supaya bisa dimanfaatkan oleh wisatawan yang berkunjung ke Pantai Sembilan.

Saat ini, Pantai Sembilan sudah ramai dikunjungi wisatawan, untuk sementara didominasi wisatawan nusantara, pada setiap akhir pekan (Sabtu dan Minggu).

Wisatawan yang berkunjung ke Pantai Sembilan dikenai retribusi Rp5 ribu per orang sekali masuk.

Fasilitas pun terus ditambah dan pada awal November 2016 kembali dibangun tujuh gazebo sekaligus menyediakan payung plus tempat duduk di Pantai Sembilan.

Bagi wisatawan yang ingin bermalam, bisa memanfaatkan dua "cottage" yang dibangun secara swadaya oleh perangkat desa setempat, dengan tarif Rp200 ribu per malam.

"Kami hanya memberlakukan tarif sewa kepada wisatawan yang akan menginap atau bermalam dan selanjutnya istirahat di bangunan tersebut," kata Sutlan.  

Ia berharap fasilitas penunjang yang disediakannya di Pantai Sembilan itu bisa membuat wisatawan merasa lebih nyaman dan betah.

Perjalanan ke Pantai Sembilan relatif mudah dan disarankan melalui Pelabuhan Tanjung di Kecamatan Saronggi supaya lebih cepat.

Di Pelabuhan Tanjung, silakan langsung naik perahu layar motor yang melayani jalur Tanjung-Bringsang dengan tarif Rp10 ribu per orang.

Membawa motor pun bisa dan dikenai tarif Rp10 ribu per motor plus ongkos jasa angkut ke maupun dari perahu, masing-masing Rp2 ribu.

Setelah tiba di Pelabuhan Bringsang, langsung saja ke Pantai Sembilan dengan jalan kaki bagi yang tidak membawa motor dan jaraknya sekitar 100 meter.

Kalau ke Pantai Sembilan hanya sampai sore, sebaiknya naik perahu layar motor reguler atau tidak usah sewa.

"Sejumlah perahu layar motor beroperasi di jalur Tanjung-Bringsang setiap hari sejak pukul 06.00 hingga pukul 16.00 WIB," kata pengelola biro perjalanan wisata di Sumenep, Fadel Abu Aufa.

Fadel menjelaskan, sebagian wisatawan yang berkunjung ke Pantai Sembilan memilih bertahan hingga sore untuk menunggu waktu matahari terbenam.

"Versi sebagian wisatawan, rugi kalau ke Pantai Sambilan tidak sampai menikmati senja dan melihat matahari terbenam," kata Fadel yang Ketua Asosiasi Desa Wisata Indonesia (Asidewi) Wilayah Madura Raya itu, menerangkan. (*)

Pewarta: Slamet Hidayat

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017