Surabaya (Antara Jatim) - Anggota Komisi III DPR RI dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Trimedya Panjaitan menyatakan pihaknya siap mendukung penuh upaya Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur untuk memberantas narkoba.
"Prinsipnya kami mendukung penuh upaya Polri perang terhadap narkoba, terutama terkait peralatan canggih yang mumpuni," katanya di sela kunjungan kerjanya ke Polda Jatim di Surabaya, Kamis.
Terkait hal itu, dia mengatakan, Komisi III akan mencoba mendengar paparan dari Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin mengenai apa-apa yang dibutuhkan dan apa yang bisa dilakukan Komisi III.
Dia menambahkan masih akan melihat apa yang dilakukan komisinya. Sebab, saat ini Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 sudah didok. Namun dirinya mengatakan masih ada peluang, apakah mungkin dilakukan di APBNP atau di tahun 2018.
"Prinsipnya kami mendukung dan berapa harga yang diinginkan oleh Kapolda. Sekaligus pencapain targetnya seperti apa kalau barang-barang itu ada," ujarnya.
Sebelumnya Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin mengatakan kepada anggota Komisi III, saat berpidato sebelum pemusnahan BB narkoba di Mapolda Jatim jika Direktorat Narkoba memerlukan alat mumpuni untuk mengungkap jaringan peredaran narkoba.
Dia mencontohkan, saat anggotanya melakukan penangkapan di Jakarta dan Depok, terpaksa harus secara sembunyi-sembunyi dan manual. Padahal dalam teknologi sudah gamblang, sudah didukung dengan peralatan sadap dan tracking untuk menangkap jaringan peredaran narkoba.
"Tapi, yang kami miliki alat itu hanya satu, sedangkan alat canggih itu sekarang jadi rebutan untuk semua unit," kata dia.
Dia menjelaskan, mulai dari Ditkrimsus, Ditkrimum, dalam mengungkap jaringan apapun, termasuk Ditnarkoba memerlukan perangkat yang cukup supaya bisa menangkap jaringan peredaran narkoba. Untuk itu pihaknya menggandeng BNN yang punya alat tersebut. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Prinsipnya kami mendukung penuh upaya Polri perang terhadap narkoba, terutama terkait peralatan canggih yang mumpuni," katanya di sela kunjungan kerjanya ke Polda Jatim di Surabaya, Kamis.
Terkait hal itu, dia mengatakan, Komisi III akan mencoba mendengar paparan dari Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin mengenai apa-apa yang dibutuhkan dan apa yang bisa dilakukan Komisi III.
Dia menambahkan masih akan melihat apa yang dilakukan komisinya. Sebab, saat ini Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 sudah didok. Namun dirinya mengatakan masih ada peluang, apakah mungkin dilakukan di APBNP atau di tahun 2018.
"Prinsipnya kami mendukung dan berapa harga yang diinginkan oleh Kapolda. Sekaligus pencapain targetnya seperti apa kalau barang-barang itu ada," ujarnya.
Sebelumnya Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin mengatakan kepada anggota Komisi III, saat berpidato sebelum pemusnahan BB narkoba di Mapolda Jatim jika Direktorat Narkoba memerlukan alat mumpuni untuk mengungkap jaringan peredaran narkoba.
Dia mencontohkan, saat anggotanya melakukan penangkapan di Jakarta dan Depok, terpaksa harus secara sembunyi-sembunyi dan manual. Padahal dalam teknologi sudah gamblang, sudah didukung dengan peralatan sadap dan tracking untuk menangkap jaringan peredaran narkoba.
"Tapi, yang kami miliki alat itu hanya satu, sedangkan alat canggih itu sekarang jadi rebutan untuk semua unit," kata dia.
Dia menjelaskan, mulai dari Ditkrimsus, Ditkrimum, dalam mengungkap jaringan apapun, termasuk Ditnarkoba memerlukan perangkat yang cukup supaya bisa menangkap jaringan peredaran narkoba. Untuk itu pihaknya menggandeng BNN yang punya alat tersebut. (*)
Editor : Masuki M. Astro
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017