Surabaya (Antara Jatim) - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengharapkan pembangunan smelter PT Freeport yang direncanakan berada di Kabupaten Gresik segera terealisasi dalam waktu dekat.

"Kami berharap permasalahan selama ini ada solusi tepat karena pembangunan smelter di Gresik akan menciptakan iklim industri yang baik," ujarnya kepada wartawan usai menerima kunjungan Dubes Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph R. Donovan di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Rabu.

Pakde Karwo, sapaan akrabnya, mengaku bahwa Pemerintah Provinsi telah menyiapkan 80 hektare untuk pembangunan smelter PT Freeport di Gresik yang nantinya mampu menampung dua juta ton hasil tambang.

Pembangunan smelter ini, kata dia, akan mengurangi impor bahan baku dari negara lain, terlebih 79 persen bahan baku dan penolong industri di Jatim merupakan impor.

"Dengan adanya smelter, diharapkan impor bahan baku turun menjadi 50 persen dan ini bisa mengurangi ongkos produksi," ucap orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut.

Menurut dia, saat ini pertumbuhan manufaktur di bawah pertumbuhan ekonomi nasional, sedangkan manufaktur memberikan nilai tambah bagi masyarakat.

Mantan Sekdaprov Jaitm itu mengaku juga akan berkunjung ke AS dan mengajak para investor untuk berinvestasi di Indonesia, khususnya Jatim.

Pada kesempatan sama, Gubernur dua periode itu juga menjelaskan beberapa daerah memiliki kawasan industri sehingga siap bila ada investor masuk, seperti Surabaya dengan industri jasa, kemudian Gresik, Kabupaten Pasuruan, Banyuwangi, Lamongan dengan industri kapal dan dok, serta Tuban dengan minyak dan gas bumi.

"Saat ini kami juga sudah membangun pelabuhan baru di Probolinggo, yakni 30 persen lebih efisien dibanding Pelabuhan Tanjung Perak. Ini merupakan kerja sama kami dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SMI) dan PT. Penjaminan Infrastruktur Indonesia (PII)," katanya.

Sementara itu, Dubes AS untuk Indonesia, Joseph R. Donovan mengatakan, hubungan antara Jatim dan AS selama ini berjalan baik, terlebih keberadaan Konjen AS juga mendapat dukungan penuh dari Pemprov setempat.

Terkait masalah Freeport, ia berharap ada solusi menguntungkan bagi kedua belah pihak sehingga bernilai positif bagi iklim investasi di Indonesia.

"Saya kira harus ada solusi karena akan bernilai positif bagi investor asing yang akan berinvestasi di Indonesia, sekaligus menunjukkan bahwa di sini berdaya saing bagus," katanya didampingi Konsul Jenderal AS di Surabaya, Heather Variava. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017