Sampang (Antara Jatim) - Kepala Dinas Kesehatan Pemkab Sampang, Jawa Timur, Firman Pria Abadi mengatakan sebanyak 27 orang terduga terjangkit penyakit leptospirosis. 

"Ke-27 warga tersebut ini masih menjalani pemeriksaan,  dan sebagian telah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sampang," kata Firman, di Sampang, Selasa.

Firman mengaku terkejut dengan adanya temuan 27 orang yang dicurigai terkena leptospirosis tersebut.

Hal itu, karena para penderita bukan warga Kecamatan Kota Sampang yang selama ini sering tergenang banjir, akan tetapi dari kecamatan lain, yakni dari Kecamatan Jrengik dan Kecamatan Kedungdung. 

"Penyakit leptospirosis ini kan merupakan jenis penyakit yang disebabkan oleh kencing tikur yang mengalir melalui air banjir," katanya.

Ia menjelaskan, leptospira ini biasanya terjadi di daerah endemis banjir seperti wilayah perkotaan. Bakteri itu menular melalui air kencing tikus yang tersentuh manusia.

"Karena berdasarkan penelitian teman-teman dari Departemen Kesehatan, tikus yang mengandung kuman itu hanya tikus yang berada di wilayah perkotaan. Tapi sekarang tidak malah diluar Kecamatan Kota," katanya.

Kepala Dinkes Firman Pria Abadi menjelaskan, selain berupaya menangani para pasien terduga leptospirosis itu, pihaknya juga memberikan bantuan obat kepada para tetangga pasien sebagai bentuk pencegahan.

Kasus penyakit menular melalui kencing tikus ini, telah terjadi di Sampang sejak 2013, seusai terjadi banjir.

Sekitar 20 orang lebih telah meninggal dunia akibat jenis penyakit ini, bahkan pemkab pernah menetapkan status kejadian luar biasa saat sebanyak 10 orang meninggal pada 2014. (*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017