Tulungagung (Antara Jatim) - Sebanyak 52 SMP/MTS negeri maupun swasta di Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, menggelar uji coba atau simulasi ujian nasional berbasis komputer (UNBK) serentak, Senin (27/2) hingga Selasa.
    
"Simulasi ini untuk memperkenalkan ujian berbasis komputer dengan sistem daring kepada siswa," kata koordinator UNBK Kabupaten Tulungagung Djunaedi di Tulungagung, Selasa.
    
Ia mengatakan, kendati digelar singkat tujuan utama dari pelatihan tersebut agar siswa maupun guru pengawas serta guru operator (proktor) familiar dengan tahapan pelaksanaan UNBK.
    
"Tapi masih ada beberapa kendala teknis yang dialami, seperti kondisi server yang sering mati, tak bisa login dan lainnya," ujarnya.
    
Djunaedi mengatakan, kebanyakan kendala terjadi pada server atau komputer jaringan (client), yang diakibatkan sistem hardware yang bermasalah.
    
"Sebenarnya, kendala itu berasal dari 'proktor'-nya sendiri. Sebab proktor dalam UNBK SMP merupakan proktor baru yang tak lain salah satu guru sekolah yang menyelenggarakan UNBK itu sendiri," katanya.
    
Menurut keterangan Djunaedi, ada satu sekolah yang sempat menghapus data virtual hardisk (VHD), sehingga mengharuskan sinkronisasi lagi dengan server pusat.
    
Dampaknya, sesi ketiga UNBK terpaksa dibatalkan, meski penyelenggara simulasi sudah melakukan remote untuk sinkronisasi dengan server pusat.
    
"Karena sinkron harus ke pusat, sehingga harus menunggu dan itu sempat membuat sesi ke tiga batal melakukan UNBK," ujarnya.
    
Kendati sempat ada kendala, Djunaedi yang guru multimedia di SMKN 1 Boyolangu menyatakan tidak ada masalah dalam pelaksanaan simulasi UNBK tingkat SMP di tempatnya bertugas.
    
"Meski ada dua sekolah yang gabung dan meminjam perangkat di SMKN 1 Boyolangu, namun semuanya lancar,"katanya.
    
Senada diungkapkan Helpdesk UNBK SMAN 1 Kedungwaru Yulius Satria yang mengatakan ada empat sekolah yang menggabung, yakni SMP Islam Al Badar, SMP Islam Nurul Fikri, SMPN 1 Kedungwaru dan SMPN 2 Ngantru.
    
"Sampai saat ini ada beberapa masalah yang dihadapi. Terbesar yakni untuk kendala teknis dari komputer, server atau lainnya. Namun secara keseluruhan sudah bisa diatasi dengan mengganti komputer yang bermasalah dan melakukan asistensi ke guru pengawas serta proktor yang bertugas," kata Yulius.
    
"Beruntung disini aman. tidak ada kendala apapun. Namun dari info yang masuk ada beberapa sekolah yang mengalami kendala teknis yang harus kami remote dari jauh," katanya.(*)

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017