Tulungagung (Antara Jatim) - Arus lalu lintas dari Tulungagung menuju Kediri atau Trenggalek menuju Kediri sementara dialihkan melalui jalur utama akibat putusnya jembatan penghubung di perbatasan Desa Jeli-Ngadi, Senin (27/2) malam.
"Akses menuju Kediri melalui Kecamatan Karangrejo sementara ditutup total karena jembatan utama di perbatasan kedua kabupaten ini ambrok tergerus banjir tadi malam," kata Kapolres Tulungagung AKBP Yong Ferrydjon di Tulungagung, Selasa.
Kendati tidak ada korban jiwa, kata dia, putusnya jembatan dinilai berdampak ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Sebab, selain harus melalui jalur memutar, arus lalu lintas atau kendaraan di jalur utama Tulungagung-Kediri melalui Kecamatan Ngantru mengalami kepadatan.
"Mungkin (penutupan) masih akan berlangsung lama karena konstruksi jembatan besar dan tidak bisa dibenahi seketika, kecuali menggunakan jembatan darurat." katanya.
Sejumlah warga menuturkan, peristiwa jembatan putus di perbatasan Desa Jeli, Kabupaten Tulungagung dengan Desa Ngadi, Kabupaten Kediri itu sudah terjadi untuk kedua kalinya.
"Dulu putus juga akibat luapan debit air Sungai Catut yang mengalir di bawahnya. Sempat dibiarkan lama dan hanya menggunakan jembatan darurat sampai kemudian dibangun lagi sekitar lima tahun lalu dan sekarang runtuh lagi karena sebab yang sama," tutur Aminudin, warga Kediri yang bekerja di Tulungagung.
Dampak putusanya jembatan tersebut, Aminudin dan banyak warga Kediri maupun dari Tulungagung di sekitar lokasi kejadian terpaksa menempuh perjalanan memutar yang lebih jauh dengan selisih lebih 10 kilometer.
"Ongkosnya lebih besar. Untuk distribusi ekonomi, misal hasil bumi maupun peternakan, tentu ini berdampak biaya operasional yang menjadi mahal," kata Benny, warga Tulungagung usai melihat langsung kondisi jembatan yang putus.
Penuturan warga, jembatan Jeli-Ngadi putus pada Senin (27/2) sekitar pukul 18.00 WIB.
Runtuhnya badan jembatan diawali peningkatan debit air sungai Catut yang mengalir deras pasca hujan deras di wilayah hulu sungai yang berada di kawasan lereng Gunung Wilis, Kecamatan Sendang, Tulungagung.
Akibatnya, debit air yang terus meningkat menyebabkan fondasi jembatan sebelah utara yang di sisi Desa Ngadi tergerus.
"Sorenya badan jembatan diketahui sudah miring dan tepat pukul 18.10 WIB konstruksi jembatan roboh jatuh ke dasar sungai," tutur warga.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Akses menuju Kediri melalui Kecamatan Karangrejo sementara ditutup total karena jembatan utama di perbatasan kedua kabupaten ini ambrok tergerus banjir tadi malam," kata Kapolres Tulungagung AKBP Yong Ferrydjon di Tulungagung, Selasa.
Kendati tidak ada korban jiwa, kata dia, putusnya jembatan dinilai berdampak ekonomi bagi masyarakat sekitar.
Sebab, selain harus melalui jalur memutar, arus lalu lintas atau kendaraan di jalur utama Tulungagung-Kediri melalui Kecamatan Ngantru mengalami kepadatan.
"Mungkin (penutupan) masih akan berlangsung lama karena konstruksi jembatan besar dan tidak bisa dibenahi seketika, kecuali menggunakan jembatan darurat." katanya.
Sejumlah warga menuturkan, peristiwa jembatan putus di perbatasan Desa Jeli, Kabupaten Tulungagung dengan Desa Ngadi, Kabupaten Kediri itu sudah terjadi untuk kedua kalinya.
"Dulu putus juga akibat luapan debit air Sungai Catut yang mengalir di bawahnya. Sempat dibiarkan lama dan hanya menggunakan jembatan darurat sampai kemudian dibangun lagi sekitar lima tahun lalu dan sekarang runtuh lagi karena sebab yang sama," tutur Aminudin, warga Kediri yang bekerja di Tulungagung.
Dampak putusanya jembatan tersebut, Aminudin dan banyak warga Kediri maupun dari Tulungagung di sekitar lokasi kejadian terpaksa menempuh perjalanan memutar yang lebih jauh dengan selisih lebih 10 kilometer.
"Ongkosnya lebih besar. Untuk distribusi ekonomi, misal hasil bumi maupun peternakan, tentu ini berdampak biaya operasional yang menjadi mahal," kata Benny, warga Tulungagung usai melihat langsung kondisi jembatan yang putus.
Penuturan warga, jembatan Jeli-Ngadi putus pada Senin (27/2) sekitar pukul 18.00 WIB.
Runtuhnya badan jembatan diawali peningkatan debit air sungai Catut yang mengalir deras pasca hujan deras di wilayah hulu sungai yang berada di kawasan lereng Gunung Wilis, Kecamatan Sendang, Tulungagung.
Akibatnya, debit air yang terus meningkat menyebabkan fondasi jembatan sebelah utara yang di sisi Desa Ngadi tergerus.
"Sorenya badan jembatan diketahui sudah miring dan tepat pukul 18.10 WIB konstruksi jembatan roboh jatuh ke dasar sungai," tutur warga.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017