Sidoarjo (Antara Jatim) - Keluarga korban kecelakaan bus yang ditumpangi rombongan guru asal Sidoarjo, mengaku tidak memiliki firasat aneh sebelum laka maut tersebut terjadi di Tawangmangu, Jawa Tengah pada Minggu siang.

"Tidak ada firasat apapun sebelum paman saya ini meninggal dunia," kata Ahmad Fauzi keponakan dari Suwandi saat ditemui di rumah duka di Desa Wonokasian, Sidoarjo, Minggu.

Menurutnya, sehari sebelum peristiwa naas terjadi, dirinya sempat melihat anaknya bermain-main dengan korban di halaman rumah.

"Masih sempat melihat almarhum bermain dengan anak saya kemarin. Saya tidak tahu kalau itu merupakan pertemuan terakhir," katanya.

Dia mengatakan, keluarga mendapatkan informasi peristiwa kecelakaan maut ini dari petugas kepolisian yang datang ke rumah dua di Wonokasian sekitar pukul 13.00 WIB.

"Siang tadi ada anggota kepolisian dari Polsek Wonoayu yang mengabarkan peristiwanya kecelakaan tersebut, tapi keluarga masih belum tahu seperti apa kondisinya," katanya.

Ia menceritakan, begitu mengetahui ada peristiwa kecelakaan ini, anak korban langsung berangkat ke Tawangmangu bersama dengan istrinya.

"Tadi berangkat sekitar pukul 14.00 WIB untuk mengkonfirmasi terkait dengan peristiwa ini. Semoga ini merupakan jalan yang terbaik untuk almarhum," katanya.

Sebelumnya, terjadi peristiwa kecelakaan bus pariwisata yang membawa rombongan guru SDN Jimbaran Wetan dan SDN Jimbaran Kulon Sidoarjo, Jawa Timur di Tawangmangu, Jawa Tengah pada Minggu siang.

Akibat peristiwa kecelakaan tersebut diduga ada enam orang meninggal dunia, dan belasan orang mengalami luka berat dan luka ringan.

Sesuai dengan data awal yang dimiliki oleh petugas Polsek Wonayu, puluhan peserta itu di antaranya adalah Zuhroh dan anaknya, Suwandi, Riasi, Afifah, Ega Nanda, Sofi, Eni.

Kemudian terdapat nama Winarsih, Mardiana, Dwi Rahayu, Noviarti, Titin, Anik Andayani, Yusuf, Ria Resbara, Purbowati, Didit, Pudji Hariono, Haryanto, Cak Piul, Ardi, Jevier,
Egi, Habib.(*)
Video oleh: Indra S

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017