Jember (Antarajatim) - Pondok pesantren Roudlatul Muta'alimin di Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember, Jawa Timur  mengembangkan pertanian dengan sistem hidroponik karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi dan tidak memerlukan lahan yang luas.

Wakil Bupati Jember A. Muqit Arief dan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jember Achmad Bunyamin hadir dalam kegiatan panen perdana tanaman sawi hidroponik yang dikembangkan Pesantren Roudlatul Muta'alimin Jember, Jumat.

"Kami mendapatkan bantuan berupa 'green house' untuk kegiatan bercocok tanam sayur yang menggunakan teknik hidroponik dari pihak Bank Indonesia Jember melalui Kelompok Usaha Bersama Java Syndrome Solution," kata Pengasuh Ponpes Roudlatul Muta'alimin Kustiono Musri di Jember.

Kegiatan bercocok tanam menggunakan sistem hidroponik tersebut dimulai sejak sebulan yang lalu dan pada saat panen dihasilkan sekitar 22.000 ikat sawi mi dari luas lahan 10 x 20 meter.

"Setiap ikat sawi dijual seharga Rp1.000 dan per bulan bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp22 juta, sehingga panen hari ini membuktikan bahwa kami berhasil untuk mengembangkan cocok tanam dengan sistem hidroponik di pesantren," katanya.

Wakil Bupati Jember A. Muqit Arief menyambut baik pesantren yang mengembangkan sektor pertanian hidroponik dan teknik tersebut dapat dilakukan di lahan marjinal atau jarang dimanfaatkan oleh masyarakat.

"Pertanian teknik hidroponik sebuah langkah yang sangat strategis dalam menyelesaikan sebagian dari berbagai persoalan tentang dunia pertanian dan sistem hidroponik juga diharapkan menarik minat generasi muda untuk bercocok tanam," tuturnya.

Menurutnya teknik bercocok tanam seperti itu memberikan hasil maksimal berkelanjutan tanpa terpengaruh musim, organisme pengganggu tanaman, dan faktor alam lainnya yang seringkali menjadi masalah pertanian berbasis tanah.

"Ini perlu untuk dikenalkan dan disosialisaikan, terutama generasi muda di dunia pendidikan. Mungkin akan kita sosialisasikan juga di sekolah dan pesantren karena di Jember ada sekitar 600 pesantren," katanya.

Kepala Kantor Perwakilan BI Jember Achmad Bunyamin mengatakan ada beberapa manfaat pengembangan teknik pertanian hidroponik yakni hasil produksinya lebih besar dari pertanian biasa dan sayuran yang dihasilkan lebih higienis.

"Kami mendukung jika ponpes ataupun lembaga pendidikan lain belajar pemanfaatan lahan marjinal dari bertani hidroponik karena kegiatan itu untuk mewujudkan kemandirian ekonomi pesantren," tuturnya.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017