Magetan (Antara  Jatim) - Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, dan Ketahanan Pangan Kabuaten Magetan mengimbau petani setempat jeli dalam mendeteksi dini serangan hama wereng supaya lebih mudah dibasmi.

Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, dan Ketahanan Pangan Kabuaten Magetan Eddy Suseno, Kamis mengatakan sulitnya pembasmian hama wereng yang menyerang tanaman padi di wilayahnya disebabkan karena petani terlambat melakukan pembasmian sejak dini. 
     
"Jika pembasmian dilakukan sejak dini, maka ada kemungkinan hama dapat dikendalikan. Sehingga petani tidak terlalu merugi akibat hasil panen berkurang," kata dia. 
     
Menurut dia, idealnya penanganan hama wereng dilakukan sejak awal sebelum serangan menjadi lebih parah. Sedangkan yang terjadi, petani melakukan pembasmian dengan cara penyemprotan saat hama telah menyebar.
     
"Sehingga wereng sulit dikendalikan dan menyebar ke tanaman lain yang masih sehat. Akibatnya banyak petani yang puso," ucapnya.
     
Pihaknya juga telah memprediksi tentang adanya serangan hama wereng. Hal itu karena cuaca ekstrem justru membuat organisme pengganggu tanaman sulit dibasmi.
     
Adapun, wilayah Kabupaten Magetan yang paling parah terserang hama wereng terdapat di Kecamatan Parang dan Kartoharjo. Dimana sebagian besar padi milik petani gagal dipanen karena bulirnya kosong dan mati.
     
Guna membasmi hama wereng, pihaknya telah membagikan pestisida ke petani dan melakukan penyemprotan massal. 
     
Yang tidak kalah penting adalah dinas setempat melakukan sosialisasi ke petani tentang deteksi awal gejala serangan hama wereng. Sehingga para petani tidak terlambat melakukan penanganan.
     
Dengan deteksi awal gejala serangan wereng, diharapkan di musim tanam berikutnya, petani dapat mempertahankan tanamannya dan hasil panennya meningkat. (*)

Pewarta: Louis Rika Stevani

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017