Jember (Antarajatim) - Sekolah Dasar Negeri (SDN) Darsono 1 Kecamatan Arjasa, Kabupaten Jember, Jawa Timur, terpaksa menggunakan ruangan kelas yang rusak untuk kegiatan belajar dan mengajar (KBM) selama lima tahun terakhir.

"Kondisi ruang kelas IV yang rusak sudah terjadi sekitar lima tahun lalu dan kondisinya semakin memprihatinkan, namun siswa terpaksa belajar di ruang kelas tersebut karena tidak ada lagi ruangan yang bisa digunakan," kata salah seorang guru SDN Darsono 1 Siti Hartatik di sekolah setempat, Rabu.

Saat hujan deras dan angin kencang, lanjut dia, siswa diminta keluar ruangan terlebih dahulu karena dikhawatirkan atap ruang kelas yang sudah rusak parah tersebut ambruk dan mengenai siswa yang berada di bawahnya.

"Kami terpaksa menghentikan sementara KBM ketika hujan deras dan angin kencang karena dapat membahayakan siswa yang sedang belajar, sehingga seluruh siswa diminta keluar ruangan," tuturnya.

Menurutnya siswa kelas IV juga harus berpindah tempat belajar ke ruangan kelas I atau ruang kelas II setelah siswa kelas I dan II pulang sekolah karena lama waktu belajar siswa kelas I lebih pendek dibandingkan kelas IV.

"Kalau siswa kelas I sudah pulang, maka kami minta anak-anak kelas IV masuk ke ruangan kelas I untuk KBM dan rutinitas seperti itu sudah dilakukan beberapa tahun terakhir," katanya.

Untuk menghindari kecemasan siswa, kata dia, sejumlah guru juga memberikan imbauan agar siswa tidak melihat ke atap ruang kelas yang sudah rusak parah karena dikhawatirkan ada rasa takut siswa ketika belajar di ruang kelas yang atapnya nyaris ambruk itu.

"Guru-guru sering memberikan imbauan kepada siswa untuk tidak melihat ke atas dan memberikan motivasi siswa untuk tetap semangat belajar, meskipun kondisi ruang kelas yang rusak parah," ujarnya.

Siti menjelaskan pihak sekolah sudah melaporkan kerusakan ruang kelas IV tersebut kepada Dinas Pendidikan Jember, namun hingga kini belum ada realisasi perbaikan ruang kelas tersebut.

"Kami sudah mengajukan usulan perbaikan dan beberapa kali pihak Dinas Pendidikan melakukan survei terhadap kondisi ruang kelas yang rusak parah," katanya.

Ia berharap Dinas Pendidikan segera memperbaiki ruang kelas yang rusak parah, agar siswa tidak cemas dan kahawatir saat belajar di tengah cuaca ekstrem yang tidak menentu beberapa pekan terakhir ini.

Sementara salah seorang siswa kelas IV Dewi berharap ruangan kelas tersebut segera diperbaiki karena siswa merasa tidak nyaman belajar dengan kondisi ruang kelas yang atapnya nyaris roboh tersebut.

"Saya takut kalau belajar di ruang kelas ini saat turun hujan karena takut kejatuhan atap dan kayu-kayu penopang bangunan yang sudah lapuk," katanya.(*)

Pewarta: Zumrotun Solichah

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017