Bojonegoro (Antara Jatim) - Relokasi 260 kepala keluarga (KK) (830 jiwa) warga di Kecamatan Temayang, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur belum bisa dilakukan karena menunggu penilaian tim appraisal terkait tanah warga yang akan dimanfaatkan untuk Waduk Gonseng.

Kepala Dinas Pengairan Bojonegoro Edi Sutanto, di Bojonegoro, Rabu, mengatakan tim appraisal masih melakukan penilaian tanah seluas 60 hektare milik warga di Desa Papringan dan Kedungsari, Kecamatan Temayang.

Tim appraisal, lanjut dia, sudah pernah melakukan penilaian tanah milik warga seluas 60 hektare yang akan dimanfaatkan lokasi Waduk Gonseng, tetapi sudah lama sehingga penilaian harus diulang kembali.

"Balai Besar Bengawan Solo di Solo, Jawa Tengah, meminta tim appraisal untuk melakukan penilaian ulang dengan harga sekarang. Warga akan direlokasi menempati tanah Perhutani," jelas dia.

Yang jelas, menurut dia, warga di Desa Papringan dan Kedungsari dengan jumlah 260 KK (830 jiwa)  sudah sepakat direlokasi, apalagi lokasi di tempatnya yang baru tidak jauh dari tempat tinggalnya sekarang.

"Warga tidak akan terganggu dalam pekerjaan setelah menempati lokasinya yang baru," tandasnya.

Menjawab pertanyaan, ia mengatakan pekerjaan pembangunan Waduk Gonseng dengan kontraktor PT Hutama Karya tidak terganggu, sebab tanah warga seluas 60 hektare pemanfaatannya untuk daerah genangan dan sabuk hijau.

"Pekerjaan fisik tetap jalan tidak terganggu dengan proses relokasi warga," ucapnya, menegaskan.

Sesuai data menyebutkan kebutuhan tanah untuk Waduk Gonseng seluas 508,24 hektare, di antaranya, 448,24 hektare tanah Perhutani yang pemanfaatannya sekarang masih dalam proses menunggu perizinan.

Pembangunan Waduk Gonseng untuk pembangunan konstruksi menelan biaya mencapai Rp363,997 miliar dan supervisi Rp17,4 miliar dari APBN.

Data teknis Waduk Gonseng merupakan bendungan timbunan batu zona inti tegak, dengan daya tampung 22,43 juta meter kubik.

Waduk yang memiliki luas genangan 433,19 hektare  mampu mengairi areal pertanian seluas 6.191 hektare di daerah irigasinya.

Selain itu, Waduk Gonseng juga berfungsi sebagai pengendali banjir sebesar 2 juta meter kubik dan penyedia air baku sekitar 300 liter/detik.

Sesuai kontrak pekerjaan pembangunan Waduk Gonseng dengan kontraktor PT Hutama Karya Jakarta, dimulai sejak 24 Desember 2013 sampai 2 Desember 2017. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017