Mojokerto (Antara Jatim) - Desa Kweden Kembar Kecamatan Mojoanyar, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur masih terendam banjir dengan ketinggian sekitar 70 centimer, menyusul meluapnya Sungai Sadar yang melintas di sisi selatan desa tersebut.

Salah seorang warga, M Timbul mengatakan, banjir yang terjadi di desa mereka ini disebabkan oleh meluapnya Sungai Sadar ini dan juga ada beberapa bagian yang jebol.

"Kondisi ini menyebabkan luberan air langsung masuk ke dalam ribuan rumah penduduk yang ada di wilayah ini, karena lokasinya memang lebih rendah dari sungai," ujarnya.

Ia mengemukakan, untuk menjaga supaya air banjir tidak semakin parah, warga berinisiatif untuk melakukan penanggulan sungai dengan menggunakan karung plastik yang berisi tanah.

"Dengan harapan, air tidak lagi masuk ke dalam pemukiman warga menyusul tingginya volume air yang berada di dalam sungai tersebut," tuturnya.

Sujiati, salah seorang warga yang lain mengaku banjir yang terjadi kali ini merupakan banjir yang terparah sejak dirinya tinggal di wilayah tersebut.

"Sejak kecil sampai saat usia empat puluhan ini, baru kali ini banjir cukup parah dan masuk kedalam rumah warga," ungkapnya.

Ia berharap, segera turun bantuan dari pemerintah untuk mengatasi banjir yang terjadi di wilayah ini, karena warga sudah tidak bisa beraktivitas terutama untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.

"Saya tidak bisa memasak karena air yang masuk ke dalam rumah saya setinggi 60 centimeter dan keluarga saya harus mengungsi ke tempat saudara," katanya.

Banjir yang terjadi di Kabupaten Mojokerto ini juga menggenangi beberapa desa lainnya seperti di Desa Gebang Malang, Kecamatan Mojoanyar. Selain itu, Banjir juga terjadi di Keboan, Kelurahan Gunung Gedangan dengan ketinggian sekitar 40 centimeter. 

Akibat banjir yang terjadi di sepanjang DAS Sungai Sadar, warga memilih untuk mengungsi di bekas pabrik yang tak jauh dari tempat tinggal warga. Petugas kepolisian juga siaga di sekitar pemukiman penduduk untuk berjaga-jaga.(*)
Video oleh : Indra S

Pewarta: Indra Setiawan

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017