Bojonegoro (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro, Jawa Timur, siap mengerjakan pembangunan sodetan sepanjang 780 meter di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang, untuk mengantisipasi banjir bandang yang ditimbulkan dari Kali Sugihan.
"Pemkab sudah mengalokasikan anggaran untuk pengerjaan pembangunan sodetan sepanjang 780 meter di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo, di Bojonegoro, Selasa.
Dalam pelaksanaannya, lanjut dia, pekerjaan pembangunan sodetan Kali Sugihan akan dilakukan secara swakelola.
"Pelaksana pembangunan sudetan dilakukan dinas pengairan dengan memanfaatkan alat berat sendiri," katanya.
Hanya saja, menurut dia, pelaksanaan pekerjaan pembuatan sodetan masih menunggu persetujuan pembayaran uang sewa tanah.
Tanah yang akan dimanfaatkan lokasi sodetan, lanjut dia, merupakan tanah Perhutani, sehingga harus membayar sewa tanah.
"Perhutani sudah setuju dengan sistem pinjam pakai, tetapi pihak desa harus membayar sewa tanah sesuai ketentuan sebesar Rp27 juta untuk selamanya," jelas dia.
Oleh karena itu, ia meminta kepada pihak Desa Kedungsumber untuk segera membayar uang sewa tanah Perhutani dengan memanfaatkan alokasi anggaran APBDes agar pengerjaan sudetan bisa segera dilaksanakan.
"Kalau uang sewa tanah sudah dibayar maka pengerjaan pembuatan sodetan sudah bisa dilaksanakan," katanya menegaskan.
Sesuai teknis, lanjut dia, sudetan sepanjang 780 meter lebarnya lebih dari 6 meter, termasuk kedalamannya ada yang mencapai 22 meter karena harus mengeruk bukit.
Ia membenarkan banjir bandang selalu melanda desa setempat bisa sampai tujuh kali selama musim hujan akibat meluapnya Kali Sugihan, di Kecamatan Temayang.
Bahkan, lanjut dia, banjir bandang di desa setempat semakin meluas, termasuk besarnya debit banjir semakin besar dibandingkan banjir bandang yang pernah terjadi di tahun-tahun lalu.
Ia mencontohkan banjir bandang beberapa hari lalu yang melanda desa setempat telah menerjang 180 rumah, di antaranya, lima rumah rusak.
"Rumah kepala desa sekarang ikut diterjang banjir bandang yang bisanya tidak pernah," ujarnya.
Camat Temayang, Bojonegoro Mochlasin Andi mengungkapkan bahwa di desa setempat beredar rumor warga mengancam akan mengerjakan pembuatan sudetan Kali Sugihan sendiri untuk mengatasi banjir bandang.
Namun, lanjut dia, muspika memberikan klarifikasi kepada warga melalui pemdes setempat yang isinya pemkab sudah siap mengerjakan pembangunan sudetan, tetapi masih menunggu penyelesaian proses sewa tanah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Pemkab sudah mengalokasikan anggaran untuk pengerjaan pembangunan sodetan sepanjang 780 meter di Desa Kedungsumber, Kecamatan Temayang," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro Andik Sudjarwo, di Bojonegoro, Selasa.
Dalam pelaksanaannya, lanjut dia, pekerjaan pembangunan sodetan Kali Sugihan akan dilakukan secara swakelola.
"Pelaksana pembangunan sudetan dilakukan dinas pengairan dengan memanfaatkan alat berat sendiri," katanya.
Hanya saja, menurut dia, pelaksanaan pekerjaan pembuatan sodetan masih menunggu persetujuan pembayaran uang sewa tanah.
Tanah yang akan dimanfaatkan lokasi sodetan, lanjut dia, merupakan tanah Perhutani, sehingga harus membayar sewa tanah.
"Perhutani sudah setuju dengan sistem pinjam pakai, tetapi pihak desa harus membayar sewa tanah sesuai ketentuan sebesar Rp27 juta untuk selamanya," jelas dia.
Oleh karena itu, ia meminta kepada pihak Desa Kedungsumber untuk segera membayar uang sewa tanah Perhutani dengan memanfaatkan alokasi anggaran APBDes agar pengerjaan sudetan bisa segera dilaksanakan.
"Kalau uang sewa tanah sudah dibayar maka pengerjaan pembuatan sodetan sudah bisa dilaksanakan," katanya menegaskan.
Sesuai teknis, lanjut dia, sudetan sepanjang 780 meter lebarnya lebih dari 6 meter, termasuk kedalamannya ada yang mencapai 22 meter karena harus mengeruk bukit.
Ia membenarkan banjir bandang selalu melanda desa setempat bisa sampai tujuh kali selama musim hujan akibat meluapnya Kali Sugihan, di Kecamatan Temayang.
Bahkan, lanjut dia, banjir bandang di desa setempat semakin meluas, termasuk besarnya debit banjir semakin besar dibandingkan banjir bandang yang pernah terjadi di tahun-tahun lalu.
Ia mencontohkan banjir bandang beberapa hari lalu yang melanda desa setempat telah menerjang 180 rumah, di antaranya, lima rumah rusak.
"Rumah kepala desa sekarang ikut diterjang banjir bandang yang bisanya tidak pernah," ujarnya.
Camat Temayang, Bojonegoro Mochlasin Andi mengungkapkan bahwa di desa setempat beredar rumor warga mengancam akan mengerjakan pembuatan sudetan Kali Sugihan sendiri untuk mengatasi banjir bandang.
Namun, lanjut dia, muspika memberikan klarifikasi kepada warga melalui pemdes setempat yang isinya pemkab sudah siap mengerjakan pembangunan sudetan, tetapi masih menunggu penyelesaian proses sewa tanah. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017