Bojonegoro (Antara Jatim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro, Jawa Timur, berencana menanam 1.000 pohon mangrove di daerah bantaran Bengawan Solo di sejumlah lokasi untuk mengatasi longsor yang selalu rutin terjadi setiap musim hujan yang berakibat banjir.
    
"Penanaman pohon mangrove dilakukan bekerja sama dengan Joint Operating Body (JOB) Pertamina-Petrochina East Java (PPEJ)," kata Kepala BPBD Bojonegoro Andik Sudjarwo, di Bojonegoro, Senin.
    
Menurut dia, JOB PPEJ melalui program "Corporate Social Responsibility (CSR) lingkungan hidup sudah melakukan alokasi anggaran untuk membeli 1.000 pohon mangrove di Mangrove Center Tuban.
    
Dari keterangan Mangrove Center, kata Bagian Lingkungan Hidup JOB PPEJ Sahli, pohon mangrove yang biasa tumbuh di pantai juga bisa tumbuh di bantaran sungai air tawar, seperti Bengawan Solo.
    
"Pohon mangrove bisa tumbuh di sungai yang airnya tawar, tidak hanya di air payau," tuturnya.
    
Menurut dia, pohon mangrove yang biasa ditanam di kawasan pesisir laut besar kemungkinan cocok di tanam di daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo.
    
Pertimbangannya, lanjut dia, banyak  pohon mangrove juga bisa tumbuh di kawasan sungai di dekat laut yang airnya juga air tawar.
    
"Selama ini memang belum pernah ada sejarah ada tanaman mangrove di sungai air tawar. Tetapi kami optimistis pohon mangrove bisa tumbuh di bantaran Bengawan Solo karena berlumpur," paparnya.
    
Ia menyebutkan sebanyak 1.000 pohon mangrove itu ada dua jenis yaitu mangrove "Avelenia" yang akarnya tumbuh dari atas ke bawah dan mangrove "Rizopora" yang akarnya tumbuh masuk ke dalam tanah.
    
Penanaman pohon mangrove di bantaran Bengawan Solo itu, katanya, dalam tahap uji coba, sehingga kalau berhasil akan ditambah pada tahun berikutnya.
    
"Kalau memang penanaman pohon mangrove di bantaran Bengawan Solo berhasil maka nantinya akan kita perbanyak," katanya menegaskan.
    
BPBD, menurut Andik, mentargetkan sebanyak 1.000 pohon mangrove itu sudah ditanam di bantaran Bengawan Solo pada Februari.
    
Sesuai rencana pohon mangrove itu, antara lain, akan ditanam di bantaran Bengawan Solo di Desa Banjarsari, Kecamatan Trucuk, dan di Desa Kanor, Kecamatan Kanor.
    
"Penanaman mangrove di Kanor untuk mengamankan tanggul kanan Bengawan Solo yang terancam longsor," ucapnya.
    
Dari hasil pemetaaan BPBD, lanjut dia, daerah bantara Bengawan Solo yang rawan cukup banyak, mulai di Kecamatan Padangan, Kalitidu, Trucuk, Kota, Balen, Kanor dan Baureno.
    
Di sejumlah lokasi rawan longsor itu, lanjut dia, padat dengan pemukiman warga sehingga kalau tidak ada penanganan permanen lambat laut rumah warga akan terkeda dampak longsor tebing Bengawan Solo. (*)

Pewarta: Slamet Agus Sudarmojo

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017