Gresik, (Antara Jatim) - Pemerintah Kabupaten Gresik, Jawa Timur, berencana menambah biaya penanggulangan banjir sebesar Rp5 miliar,  sebagai antisipasi bencana, sehingga total anggarannya tahun ini mencapai Rp45 miliar.
     
Anggota DPRD Gresik Moh Syafi AM di Gresik, Minggu mengatakan pihak Pemkab telah mengajukan dan dewan telah membahas serta menyetujui karena dianggap sangat penting.
     
"Penanggulangan bencana banjir yang terjadi setiap tahun di Gresik terus menjadi perhatian bagi kami,  dan pemkab akan menambah biaya penanggulangan banjir sebesar Rp5 miliar," katanya.
     
Anggaran itu, kata dia, digunakan untuk normalisasi anak sungai milik pemkab dan merupakan hasil pengeprasan anggaran normalisasi waduk.
     
"Artinya, total anggaran untuk pengendalian banjir tahun ini mencapai Rp45 miliar," katanya.
      
Sementara itu,  Syafi mengaku anggaran tersebut nantinya bakal digunakan untuk normalisasi anak sungai di sekitar Kali Lamong.
     
Selain itu, juga untuk menormalisasi anak-anak sungai di wilayah Kecamatan Dukun, Driyorejo, dan Menganti. 
     
"Kendati jauh dari Kali Lamong, tapi wilayah tersebut juga sering dilanda banjir. Jadi, kami juga menghitung untuk wilayah non Kali Lamong yang juga sering mengalami banjir setiap tahunnya," kata Syafii yang juga Ketua Komisi C tersebut.
     
Ia berharap, penanggulangan banjir tidak hanya dilakukan oleh Pemkab Gresik, tetapi juga keterlibatan pemerintah pusat. 
    
"Jika hanya Pemkab yang memberikan anggaran besar untuk normalisasi, diyakini belum bisa nenjamin persoalan banjir di Gresik. Karena sungai utama penyebab banjir belum ada penanganan dari pusat," katanya.(*)

Pewarta: A Malik Ibrahim

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017