Blitar, (Antara Jatim) - Memasuki hari ketiga, banjir yang merendam sebanyak 710 rumah di empat desa di Kecamatan Sutojayan Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mulai surut.

Namun, proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) di sejumlah sekolah dasar di daerah itu masih belum lancar.
 
Salah seorang guru SDN Sutojayan 03 Endang Supeni, Senin mengatakan, jika proses KBM disekolah tempatnya mengajar masih belum lancar akibat kondisi ruang kelas yang masih kotor.

"Hari ini semua siswa masih kami fokuskan untuk kerja bhakti membersihkan ruang kelas. Mudah-mudahan saja banjir susulan sudah tidak ada lagi," ucapnya, berharap.

Menurut Endang, selain kondisi kelas yang kotor, belum hadirnya beberapa guru di sekolah, juga merupakan salah satu faktor yang membuat proses KBM belum lancar.

"Guru yang mengajar di sini sebagian besar juga merupakan korban banjir. Sehingga mungkin mereka masih sibuk mengurus rumahnya masing-masing," tambahnya.

Senada dengan Endang, siswa kelas 5 SDN Sutojayan 03 Angga mengatakan jika dirinya dan teman-temannya tidak melakukan proses KBM pada hari ini. "Cuman bersih-bersih ruang kelas. Karena kelasnya kotor, dan gurunya yang datang di sekolah cuman dua orang," ucapnya.

Angga yang rumahnya juga terendam banjir itu berharap, agar banjir tak lagi menggenangi desa tempat tinggalnya, sehingga dirinya bisa kembali sekolah. "Pingin sekolah lagi, mudah-mudahan besok sudah tidak banjir," ujarnya, berharap.

Pantauan dilapangan, kondisi banjir yang menggenangi sedikitnya empat desa di Kecamatan Sutojayan yakni Desa Sutojayan, Bacem, Kedungbunder, dan Kalipang tersebut mulai surut.

Debit banjir yang sebelumnya mencapai satu meter sejak Sabtu (11/2) dini hari tersebut kini mulai surut. Di beberapa titik ketinggian air sudah sekitar 50 centimeter.

Diberitakan sebelumnya, hujan beberapa hari mengakibatkan sejumlah bencana alam terjadi di Kabupaten Blitar. Selain jembatan runtuh, banjir juga terjadi di Kecamatan Sutojayan, Kabupaten Blitar.

Air mulai tinggi sejak Sabtu (11/2) dini hari. Bahkan, sedikitnya 35 orang warga terpaksa mengungsi, karena rumah mereka terendam air.

Selain merendam rumah, banjir juga merendam tanah pertanian warga, serta fasilitas umum. Bahkan, kegiatan belajar mengajar anak-anak juga terpaksa diliburkan karena banjir itu. Hingga kini, air masih menggenang, namun sejumlah warga sudah mulai pulang ke rumah masing-masing.(*) 
Video oleh : Irfan A

Pewarta: Irfan Anshori

Editor : Chandra Hamdani Noer


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017