Tulungagung (Antara Jatim) - Sejumlah relawan penyelam berhasil mengevakuasi jasad SD (14), remaja yang dilaporkan tenggelam di Sungai Ngrowo, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur pada Jumat (10/2) siang.
"Proses evakuasi dilakukan (Minggu) dini hari tadi setelah dilakukan penyelaman dan menyisir dasar sungai," kata Kabid Kedaruratan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tulungagung Nadlori Alwi di Tulungagung, Sabtu
Ia memastikan SD ditemukan sudah dalam kondisi tewas.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017
"Proses evakuasi dilakukan (Minggu) dini hari tadi setelah dilakukan penyelaman dan menyisir dasar sungai," kata Kabid Kedaruratan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Tulungagung Nadlori Alwi di Tulungagung, Sabtu
Ia memastikan SD ditemukan sudah dalam kondisi tewas.
Pencarian sempat dilakukan tim rescue BPBD Tulungagung bersama warga mulai pukul 14.00 WIB hingga petang menjelang magrib, namun jasada SD tak kunjung ditemukan.
Sempat dihentikan sejenak, tim Basarnas Pos SAR Trenggalek yang datang pada sore hari melanjutkan pencarian dengan menyelami beberapa titik dasar sungai namun juga tak membuahkan hasil.
"Basarnas menghentikan pencarian karena situasi malam dan protap (prosedur ketetapan) mereka yang tidak membolehkan pencarian pada malam hari," turur Gapri, petugas identifikasi Polres Tulungagung yang ikut mengawasi jalannya pencarian.
Hanya sesaat setelah pencarian BPBD dan Basarnas dihentikan, kata Gapri, sejumlah warga memutuskan menjadi relawan penyelam dan melanjutkan pencarian dengan dibantu alat penerangan bertegengan tinggi.
"Setelah dilakukan pencarian cukup lama, sekitar pukul 00.30 WIB jasad ditemukan di dasar sungai dan masuk lumpur berkedalaman hampir 1,5 meter dengan posisi tersangkut batang bambu," tuturnya.
Jasad SD sempat divisum luar sebelum akhirnya dibawa ke rumah duka di Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, tak jauh dari lokasi tenggelam.
Insiden tenggelamnya SD diduga karena korban tak kuat berenang menyeberangi Sungai Ngrowo.
Sebagaimana keterangan Dhani, teman korban, kejadian bermula saat ia bersama empat temannya mandi di Sungai Ngrowo usai shalat Jumat, dan hendak bermain bola.
Saat berenang untuk melintasi sungai, kata dia, tiba-tiba korban tenggelam dan hilang.
Korban disebut sempat minta pertolongan namun tidak dapat di selamatkan.
Sementara menurut Kapolsek Kedungwaru AKP Purwanto, dari pengumpulan data sementara di lapangan, diduga korban tenggelam karena tidak kuat untuk menyeberangi sungai.(*)
Sempat dihentikan sejenak, tim Basarnas Pos SAR Trenggalek yang datang pada sore hari melanjutkan pencarian dengan menyelami beberapa titik dasar sungai namun juga tak membuahkan hasil.
"Basarnas menghentikan pencarian karena situasi malam dan protap (prosedur ketetapan) mereka yang tidak membolehkan pencarian pada malam hari," turur Gapri, petugas identifikasi Polres Tulungagung yang ikut mengawasi jalannya pencarian.
Hanya sesaat setelah pencarian BPBD dan Basarnas dihentikan, kata Gapri, sejumlah warga memutuskan menjadi relawan penyelam dan melanjutkan pencarian dengan dibantu alat penerangan bertegengan tinggi.
"Setelah dilakukan pencarian cukup lama, sekitar pukul 00.30 WIB jasad ditemukan di dasar sungai dan masuk lumpur berkedalaman hampir 1,5 meter dengan posisi tersangkut batang bambu," tuturnya.
Jasad SD sempat divisum luar sebelum akhirnya dibawa ke rumah duka di Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, tak jauh dari lokasi tenggelam.
Insiden tenggelamnya SD diduga karena korban tak kuat berenang menyeberangi Sungai Ngrowo.
Sebagaimana keterangan Dhani, teman korban, kejadian bermula saat ia bersama empat temannya mandi di Sungai Ngrowo usai shalat Jumat, dan hendak bermain bola.
Saat berenang untuk melintasi sungai, kata dia, tiba-tiba korban tenggelam dan hilang.
Korban disebut sempat minta pertolongan namun tidak dapat di selamatkan.
Sementara menurut Kapolsek Kedungwaru AKP Purwanto, dari pengumpulan data sementara di lapangan, diduga korban tenggelam karena tidak kuat untuk menyeberangi sungai.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017