Kediri (Antara Jatim) - Sebanyak 10 kelurahan di Kecamatan Kota Kediri, Jawa Timur, masih masuk daerah kumuh, sehingga mendapatkan prioritas untuk perbaikan fasilitas.
    
Koordinator Kota (Korkot) Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) Kediri, Imam Tobroni mengemukakan pihaknya telah membuat skema terkait dengan rencana perbaikan. 
     
"Kami akan membuat sanitasi. Penanganannya ini dilakukan secara komunal," katanya ditemui di sela-sela kegiatan pembekalan teknis untuk 94 ahli bangunan di Kantor Kecamatan Kota, Kediri, Jumat.
     
Ia menyebut, 10 daerah yang mendapatkan prioritas untuk perbaikan itu terbagi di empat kawasan. Di Kecamatan Kota Kediri, untuk kawasan pertama di Kelurahan Dandangan, Baloweti, dan Ngadirejo. 
     
Untuk kawasan dua di Kelurahan Jamsaren, Pakelan, Jagalan, dan Kemasan. Untuk kawasan ketiga di Kelurahan Kampungdalem, Setonopande, dan di kawasan empat di Kelurahan Semampir.
     
Walaupun ada 10 kelurahan yang mendapatkan prioritas, untuk di awal ini masih dua kelurahan yang akan direalisasikan perbaikan fasilitas sanitasinya, yaitu di Kelurahan Balowerti serta Dandangan, Kota Kediri.
     
"Kebetulan itu kumuh ringan, tapi jika ringan tidak diselesaikan bisa berat," katanya.
     
Dalam pembuatan sanitasi di Kota Kediri ini juga melibatkan pihak luar, selain pemerintah daerah. PT Holcim Indonesia, Tbk, juga membantu dengan memberikan CSR dalam program pembuatan sanitasi ini. 
     
"Corporate Communications Region III" PT Holcim Indonesia, Tbk, Indriani Siswati mengatakan perusahaannya memang terlibat penuh untuk program Kotaku Kediri ini.
     
Pihaknya memberikan bahan bangunan serta pelatihan pada ahli bangunan di Kota Kediri, agar mereka semakin memahami bangunan. Mereka diberikan pelatihan terkait dengan beragam aplikasi struktur bangunan yang baik.
     
"Kami melatih 94 ahli bangunan, sehingga membantu mewujudkan kotaku. Kami memberikan pelatihan dasar," katanya.
     
Pihaknya sengaja memberikan pelatihan pada ahli bangunan tersebut, dengan harapan mereka lebih terampil serta terdidik. Dengan pelatihan, struktur bangunan yang dibuat bisa menjadi lebih kuat, karena dilakukan dengan proses yang baik dan benar.
    
Indriani juga mengatakan, 94 ahli bangunan itu nantinya akan membantu membangun 50 sanitasi yang tersebar di tiga kecamatan wilayah Kota Kediri, yaitu Kecamatan Kota, Pesantren, serta Mojoroto.
     
Sementara itu, pelatihan ahli bangunan ini, sebenarnya sudah dimulai PT Holcim di 2005. Hingga 2016, lebih dari 29 ribu ahli bangunan dari berbagai kota di Indonesia telah mengikuti pelatihan ini. (*)



Pewarta: Asmaul Chusna

Editor : Akhmad Munir


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017