Sampang (Antara Jatim) - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sampang, Jawa Timur, Wisno Hartono menyatakan, jumlah korban terdampak banjir di wilayah itu mencapai 11.850 jiwa.

"Mereka ini tersebar di tujuh desa dan enam kelurahan di Kecamatan Kota Sampang," katanya di Sampang, Jumat sore.

Masing-masing di Desa Kamoning, Pangilen, Banyumas, Pasean, Tanggumung, Desa Panggung dan Desa Gunung Maddah.

Di Desa Kamoning jumlah warga terdampak banjir sebanyak 870 kepala keluarga (KK), di Desa Pangilen sebanyak 845 KK, dan di Desa Banyumas sebanyak 240 KK.

Selanjutanya di Desa Tanggumung sebanyak 740 KK, lalu di Desa Pasean sebanyak 810 KK, Desa Panggung 720 KK, dan di Desa Gunung Maddah sebanyak 765 KK.

Kelurahan terdampak banjir masing-masing Kelurahan Dalpenang, Rongtengah, Gunung Sekar, Kelurahan Karang Dalem, Banyuanyar dan Kelurahan Polagan.

Di Kelurahan Dalpenang jumlah KK terdampak banjir terdata sebanyak 1.700 KK, Rongtengah  1.560 KK, Kelurahan Gunung Sekar sebanyak 2.890 KK, dan Kelurahan Karang Dalem bagian timur warga yang terdata menjadi korban banjir sebanyak 120 KK.

"Kalau di Kelurahan Banyuanyar sebanyak 170 KK, dan Kelurahan Polagan bagian utara sebanyak 420 KK," terang Wisno Hartono.

Kepala BPBD Wisno Hartono menjelaskan, jumlah korban banjir itu, sesuai hasil pendataan yang dilakukan Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Sampang.

"Mereka ini juga terdata sebagai penerima bantuan makanan selama banjir berlangsung oleh Dinas Sosial Pemkab Sampang," katanya menjelaskan.

Banjir yang melanda Kota Sampang dan merendam rumah-rumah warga di enam kelurahan dan tujuh desa itu sejak 8 Februari 2017.

Banjir di Kota Bahari ini terjadi akibat luapan Sungai Kalikamuning, menyusul hujan deras yang terjadi di hulu sungai selama dua hari berturut-turut. (*)

Pewarta: Abd. Azis

Editor : Slamet Hadi Purnomo


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017