Surabaya (Antara Jatim) - Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf menggelar pertemuan dengan Kepala Perwakilan Bank Indonesia wilayah IV di Surabaya yang baru, Difi A Johansyah, membahas persoalan ketimpangan antara inflasi perdesaan dengan perkotaan.

"Dari data BPS yang saya tahu, inflasi yang lebih besar di desa daripada kota perlu dicari penyebabnya," ujar Wagub usai pertemuan di Ruang Kantor Wakil Gubernur Jawa Timur di Surabaya, Senin.

Menurut dia, persoalan tersebut diduga selama ini karena produsen telah menjadi konsumen, semisal petani di desa hasilnya dibawa ke kota, kemudian petani membeli beras dari kota.

Tak itu saja, beberapa faktor yang mempengaruhi lainnya antata lain pencabutan subsidi tarif dasar listrik bagi pelanggan 900 VA, adanya kenaikan pajak kendaraan, kenaikan tarif transportasi, serta naiknya harga kebutuhan pokok seperti harga cabai.

"Tentu itu semua memicu inflasi sehingga perlu dicarikan solusi untuk mengendalikannya," ucap Gus Ipul, sapaan akrabnya.

Pada pertemuan tersebut juga dibahas perkuatan sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam menghadapi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). 

"Ada keinginan dari kami (Pemerintah Provinsi dan BI) untuk memperkuat Konsultan Keuangan Mitra Bank (KKMB). Nanti KKMB akan fokus membantu pembiayaan bagi UMKM, meningkatkan produk serta membantu proses pemasarannya," katanya.

Orang nomor dua di Pemprov Jatim tersebut mengatakan, pertemuan kali ini juga membahas percepatan gerakan non-tunai (e-commerce), sebab ada kecenderungan masyarakat sekarang ni juga mulai melakukannya.

Berdasarkan data yang dimiliki Pemprov Jatim, lanjut dia, transaksi non-tunai terus meningkat, bahkan saat ini mencapai hingga 24 persen.

"Pemerintah dan BI akan terus mendorong gerakan ini, yaitu bertransaksi tidak menggunakan uang tunai," kata mantan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal tersebut. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017