Surabaya (Antara Jatim) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur memastikan memfasilitasi kepulangan jenazah tenaga kerja Indonesia (TKI) korban kapal tenggelam di wilayah Perairan Tanjung Rhu, Mersing, Johor Bahru, Malaysia, kembali ke daerah asalnya.

"Kami akan koordinasi dengan sejumlah pihak dan pasti memfasilitasinya," ujar Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf kepada wartawan di Surabaya, Jumat.

Menurut dia, pemerintah punya kewajiban melindungi siapa saja yang tertimpa musibah sehingga wajib membantu warganya yang mendapat kesulitan, terlepas dari urusan para korban diduga TKI tak berdokumen.

Dari 16 korban meninggal dunia, dua jenazah di antaranya teridentifikasi asal Sampang, Madura, yaitu Rosid beralamat Kecamatan Banyuatas dan Sayyideh asal Kecamatan Ketapang.

Keduanya turut menjadi korban karamnya kapal kayu yang diduga berangkat dari Batam pada 23 Januari 2017.

Gus Ipul, sapaan akrabnya, mengimbau kepada warganya yang ingin bekerja di luar negeri agar berangkat melalui jalur resmi sehingga bisa terjamin keamanan maupun kenyamanannya.

"Kami tak henti-hentinya mengimbau agar para calon TKI ini berangkat sesuai prosedur. Apalagi sebelum berangkat ada pelatihan sebagai bekal keterampilan serta keahlian selama bekerja di luar negeri," ucapnya.

Orang nomor dua di Pemprov Jatim itu juga menyampaikan penyesalan dan belasungkawa atas musibah tersebut dan meminta dijadikan pelajaran.   

Mantan menteri pembangunan daerah tertinggal itu juga menekankan bahwa TKI merupakan pahlawan devisa negara dan bangsa sehingga idealnya mereka berangkat dengan kelengkapan dokumen bekerja di luar negeri.

"Kami atas nama Pemerintah Provinsi Jatim turut berbela sungkawa sedalam-dalamnya. Semoga amal dan perbuatan almarhum senantiasa diterima dan diampuni segala dosanya, serta keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," katanya. (*)

Pewarta: Fiqih Arfani

Editor : Masuki M. Astro


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Timur 2017